Sentimen
Undefined (0%)
2 Jan 2025 : 05.22
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cirebon, Solo

Kasus: covid-19

Penjualan Terompet Sulit Kejar Kejayaan Masa Sebelum Pandemi Covid-19

2 Jan 2025 : 05.22 Views 5

Espos.id Espos.id

Penjualan Terompet Sulit Kejar Kejayaan Masa Sebelum Pandemi Covid-19

Esposin, SOLO — Perayaan pergantian tahun 2024/2025 sudah selesai dirayakan di berbagai tempat dengan penuh suka cita. Masyarakat pun menyambut 2025 dengan penuh harapan.

Tak terkecuali para pedagang terompet tahun baru, mereka berharap agar tahun yang akan datang lebih baik daripada tahun tahun ini. Harapan ini salah satunya bertumpu kepada kenyataan bahwa penjualan aksesoris tahun baru tersebut tidak semanis seperti tahun-tahun sebelumnya, khususnya sebelum datangnya pandemi Covid-19.

Seorang pedagang terompet di Jl Urip Sumoharjo, Solo, Diki menceritakan bahwa sebelum pandemi Covid-19 melanda pada 2019/2020, penjualan terompet tahun baru sangat bagus.

Namun saat pandemi Covid-19 datang, pemerintah setempat melarang penjualan terompet tahun baru karena berpotensi menambah persebaran virus Corona tersebut.

“Dulu sebelum pandemi Covid-19, saya sama teman-teman jualan terompet bisa laku 200 buah. Tapi setelah pandemi Covid-19, penjualan berkurang sangat jauh karena ada pelarangan jual terompet,” ujarnya saat ditemui Espos.id, Rabu (1/1/2025).

Meski pandemi Covid-19 sudah berlalu dan masyarakat kembali bebas beraktivitas, termasuk penggunaan aksesoris tiup ini untuk perayaan tahun baru, nyatanya penjualan tidak bisa kembali seperti semula.

Diki mengaku bahwa tahun ini penjualan terompet tahun baru di lapaknya hanya sekitar 50 buah. “Tahun ini paling-paling laku 50 buah,” imbuh warga Cirebon, Jawa Barat ini.

Jenis terompet yang ia jual dibuat dari beragam bahan dan ukuran. Ada yang full dari kertas, ada juga yang kombinasi dengan plastik, atau yang kombinasi kertas dengan cetakan pabrik. Masing-masing ia jual senilai Rp10.000-20.000.

Sementara itu, rekan Diki sesama penjual terompet tahun baru, Iwan, juga mengatakan bahwa penjualan terompet saat ini sudah tidak bisa sebanyak Covid-19. “Jauh. Dulu sebelum pandemi Covid-19 dagangan laris. Sekarang meskipun sudah tidak pandemi, penjualan tidak bisa naik,” ujar Iwan yang juga sesama warga Cirebon.

Meski demikian, bagi mereka hidup tetap harus berjalan. Terompet tidak menjadi satu-satunya komoditas tumpuan untuk mendapatkan rezeki.

Mereka juga menjual aneka aksesoris dan mainan anak yang dirasa diminati/laku di masyarakat, misalnya balon, boneka, tas mini, dan sebagainya. Tak ketinggalan pula dagangan topeng barongsai yang kini mulai dicari pada momen menyambut tahun baru Imlek 2576 atau 29 Januari 2025.

Sentimen: neutral (0%)