Esposin, WONOGIRI — Polres Wonogiri mencatat 101 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Kota Sukses sepanjang 2024. Tingkat fatalitas kecelakaan pada tahun itu tercatat naik 15% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan data tersebut, pengendara kendaraan bermotor di Kabupaten Wonogiri mesti waspada. Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Subroto mengatakan kecelakaan lalu lintas atau lakalantas selama 2024 ada 1.409 kejadian.

Jumlah itu meningkat 13% atau 148 kejadian dibandingkan 2023 lalu yang sebanyak 1.251 kejadian. Dia menerangkan dari seribuan kejadian itu, sebanyak 101 orang meninggal dunia.

Tingkat fatalitas kecelakaan mencapai 15% dibanding tahun sebelumnya. Sementara seribuan korban kecelakaan lalu lintas lainnya di Wonogiri mengalami luka ringan. Total kerugian dari semua lakalantas itu senilai Rp1,3 miliar.

Menurut Subroto, tingkat kecelakaan dan fatalitas yang tinggi ini perlu menjadi perhatian para pengendara kendaraan bermotor. Mereka hendaknya senantiasa waspada dan berhati-hati saat berkendara di jalan di Kabupaten Wonogiri.

Pengendara atau pengemudi wajib mematuhi aturan berkendara dan lalu lintas. Hal ini penting dilakukan guna meminimalkan kecelakaan dan tingkat fatalitas.

“Mereka yang terlibat paling banyak dalam lakalantas adalah pengendara muda usia 18 tahun hingga 30 tahun. Anak-anak muda ini, dalam berkendara sering ditemui tidak menaati aturan,” kata Subroto kepada Espos, Rabu (1/1/2025).

Menurutnya, para pengendara muda itu biasanya menggunakan sepeda motor yang tidak sesuai standar aturan dan keamanan. Mereka juga melaju terlalu kencang.

Salah satu faktor pemicunya karena mereka mencoba mencari perhatian di jalan raya. Sebab mereka kurang mendapat didikan dan perhatian orang tua. Hal ini tidak lepas dari para orang tua di Wonogiri yang merantau keluar kota.

Faktor lain penyebab kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Wonogiri yaitu pengendara/pengemudi yang lelah atau mengantuk. Kondisi kendaraan yang tidak baik juga sering menjadi faktor kecelakaan. Misalnya rem aus, bang yang halus, atau sistem kendaraan lainnya tidak berfungsi sehingga menimbulkan kendaraan sulit dikendalikan.

Yang tidak kalah signifikan dalam memberikan dampak pemicu lakalantas di Kabupaten Wonogiri adalah kondisi jalan yang tidak ideal. Di sejumlah ruas jalan di Wonogiri, banyak ditemui jalan yang berlubang, bergelombang, dan tergenang air.

Selain itu ada beberapa tikungan tajam tanpa tanda peringatan. Di beberapa ruas jalan juga tidak terdapat penerangan yang cukup saat malam hari.

”Itu hal-hal yang menurut kami signifikan berdampak terhadap terjadi lakalantas. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh. Saat cuaca buruk, dapat mengurangi visibilitas pengemudi. Jalan juga jadi lebih licin,” ungkapnya.

Subroto menyampaikan Satlantas Polres Wonogiri terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas. Satlantas memasang papan imbauan dan peringatan di sejumlah lokasi yang rawan kecelakaan atau area black spot.

Sosialisasi melalui media massa juga sering dilakukan. “Kami juga mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah dengan harapan para pengendara muda itu sadar pentingnya keselamatan berkendara,” ujarnya.