Sentimen
Undefined (0%)
1 Jan 2025 : 21.35
Partai Terkait

UNICEF: Cegah Lebih Banyak Anak Gaza Terbunuh, Gencatan Senjata Secepatnya!

1 Jan 2025 : 21.35 Views 16

Espos.id Espos.id

UNICEF: Cegah Lebih Banyak Anak Gaza Terbunuh, Gencatan Senjata Secepatnya!

Espos.id, JENEWA - Lembaga Dana Darurat Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali mendesak gencatan senjata secepatnya di Gaza untuk mencegah lebih banyak anak khususnya yang di bawah usia lima tahun meninggal akibat kedinginan. Seruan ini disampaikan  di tengah aksi genosida berkepanjangan Israel selama lebih dari setahun yang telah membunuh ribuan anak Palestina.

Dalam pernyataan yang diunggah di X pada Selasa (31/12/2024), UNICEF mengumumkan bahwa tujuh bayi meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir. Badan itu mengatakan kendati pihaknya telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka sangat besar. Hal itu lantaran sebagian besar warga Gaza yang mengungsi belum mempunyai tempat berlindung yang layak dan kebutuhan pokok lain selama cuaca dingin ekstrem.

Desakan UNICEF itu muncul ketika sejumlah daerah di Gaza diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir, yang menambah kesengsaraan bagi mereka yang sudah hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi. Sejumlah laporan melansir bahwa banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis.

Sebelumnya, UNICEF mengumumkan bahwa 2024 menjadi tahun terburuk bagi anak-anak ketika sekitar 473 juta anak tinggal di zona perang di seluruh dunia, termasuk Gaza. Angka itu setara dengan satu dari enam anak di dunia. "Dari hampir semua tolak ukur, 2024 menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah UNICEF bagi anak-anak yang terjebak di zona konflik, baik dari segi jumlah anak yang terdampak maupun dampaknya terhadap kehidupan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell. Sejumlah media melaporkan lebih dari 17.000 anak meninggal selama 15 bulan perang genosida yang dilancarkan rezim Zionis Israel di Gaza.

Kanal berita Al Jazeera yang mengutip juru bicara UNICEF, Rosalia Bolen, melaporkan bahwa 96% perempuan dan anak-anak di Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok mereka. Anak-anak juga terjangkit penyakit dan kekurangan pakaian untuk musim dingin.

Pengungsi Palestina di Gaza juga menyatakan mereka tak hanya menghadapi ancaman serangan militer Israel, namun juga suhu dingin dan hujan lebat yang mengakibatkan banjir di lokasi tenda-tenda pengungsian. "Selama tiga hari kami tak bisa tidur karena khawati anak-anak kami akan sakit karena musim dingin, begitu juga karena khawatir ada rudal yang jatuh di sini," ujar Samah Darabieh, pengungsi perempuan asal Deir el-Balah, Gaza Tengah, yang kini tinggal di tempat pengungsian di Beit Lahiya, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (1/1/2025). "Dua hari lalu mereka [Israel] membom Rumah Sakit Al Wafaa di belakang kami dan serpihannya berjatuhan di sini," imbuh dia. 

Sentimen: neutral (0%)