Sentimen
Undefined (0%)
1 Jan 2025 : 20.07
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Sukoharjo

Kasus: kebakaran, mayat, pembunuhan, pencurian, penganiayaan

Kriminalitas Sukoharjo: Mayat dalam Plastik dan Santri Meninggal Paling Disorot

1 Jan 2025 : 20.07 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kriminalitas Sukoharjo: Mayat dalam Plastik dan Santri Meninggal Paling Disorot

Esposin, SUKOHARJO -- Tren kasus kriminalitas di Kabupaten Sukoharjo menunjukkan peningkatan selama 2024. Peningkatnnya mencapai 11 persen dibandingkan dengan 2023 lalu.

Beberapa di antara kasus kejahatan cukup menyita perhatian masyarakat luas hingga keluar Sukoharjo. Di antaranya kasus penemuan mayat terbungkus plastik dan meninggalnya santri salah satu pondok pesantren.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, saat Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 di Aula Mapolres Sukoharjo, Selasa (31/12/2024) siang. Kapolres Sukoharjo memaparkan sepanjang 2024, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Sukoharjo meningkat seperti tren kejahatan, gangguan umum, hingga bencana.

Adapun tren kasus kriminalitas, dalam catatan Polres Sukoharjo pada 2024 mencapai 1.710 kasus. Jumlah tersebut 11 persen atau 182 kasus lebih banyak dibandingkan dengan tren kejahatan selama 2023 lalu yang mana tercatat 1.528 kasus.

Peningkatan tren kejahatan tersebut, lanjut Sigit, didominasi jenis kejahatan konvensional seperti pencurian, penganiayaan, perusakan, perkosaan, dan sebagainya. Dari 1.710 kasus kejahatan di Kabupaten Sukoharjo selama 2024, 1.681 kasus di antaranya merupakan kejahatan konvensional.

“Jenis kejahatan transnasional di wilayah hukum Kabupaten Sukoharjo juga meningkat empat kasus atau 17 persen menjadi 27 kasus dibandingkan pada 2023 lalu yang tercatat 23 kasus. Namun, kejahatan yang merugikan kekayaan negara menurun 50 persen yakni dua kasus selama 2024 dibandingkan pada 2023 yang sebanyak empat kasus,” jelas Sigit.

Sementara itu, gangguan ketertiban umum, lanjut Sigit, selama 2024 juga meningkat 20 persen atau 17 kasus. Pada 2024 tercatat ada 101 kasus gangguan ketertiban umum. Sedangkan pada 2023 sebanyak 84 kasus, Gangguan itu misalnya cekcok antarwarga, separatisme, anarkisme, dan sebagainya.

Kejadian Bencana

Selain kasus kriminalitas, kejadian bencana di Sukoharjo juga meningkat satu kasus jadi enam kasus selama 2024 dibandingkan pada 2023 yang totalnya lima kasus bencana. Kasus bencana tercatat ada dua kasus banjir, dua kasus puting beliung, dan dua kasus kebakaran.

“Karena itu pula kami berupaya semaksimal mungkin menjaga agar Sukoharjo tetap aman, nyaman, dan tertib. Dengan bantuan masyarakat, penyelesaian kasus kejahatan pun juga meningkat 17 persen atau 230 kasus 1.378 penyelesaian kasus pada 2023 menjadi 1.608 penyelesaian kasus selama 2024,” tambahnya.

Sigit menyebut setidaknya ada dua kasus yang menonjol dan menyita perhatian masyarakat luas pada 2024. Dua kasus tersebut yakni penemuan mayat perempuan terbungkus plastik di Polokarto, Sukoharjo, pada 14 April 2024 lalu.

Kemudian kasus meninggalnya seorang santri di salah satu pondok pesantren di Sukoharjo akibat penganiayaan oleh teman sepondoknya pada 16 September 2024 lalu.

“Kedua kasus tersebut merupakan kasus besar dan menyita perhatian. Kami sekali lagi berterima kasih atas kerja sama dari masyarakat yang telah membantu menyelesaikan kedua kasus tersebut. Yang mana, pelaku pembunuhan perempuan dalam terbungkus plastik berhasil ditangkap begitu pun dengan penganiaya santri di ponpes beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Sigit mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada, saling bahu-membahu bersama menjaga kamtibmas di Kabupaten Sukoharjo. “Jika terjadi gangguan atau kejahatan segera laporkan ke kami. Saya akan pastikan laporan akan ditangani dengan serius, profesional, dan tuntas oleh personel kami di Polres Sukoharjo,” jelasnya. 

Sentimen: neutral (0%)