Sentimen
Undefined (0%)
31 Des 2024 : 22.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Balekambang, Solo

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Sayembara Muspra, Kelucuan Kethoprak Ngampung di Malam Tahun Baru 2025

31 Des 2024 : 22.12 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Sayembara Muspra, Kelucuan Kethoprak Ngampung di Malam Tahun Baru 2025

Esposin, SOLO — Kethoprak Ngampung turut memeriahkan acara menyambut tahun baru 2025 dengan menampilkan pertunjukan ketoprak di Bale Pangenggar, Taman Balekambang Solo, Selasa (31/12/2024) malam.

Ratusan penonton antusias menyaksikan kelucuan para pemain yang membawakan lakon cerita Sayembara Muspra

Pertunjukan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dan berlangsung sekitar dua jam.

Pertunjukan ketoprak itu menceritakan dua orang yang sudah lanjut usia. 

Satu orang tua dikisahkan memiliki harta yang banyak namun tidak memiliki anak. 

Dia pun mengangkat anak bernama Den Bagus.

Suatu hari anak kesayangannya itu sakit dan tidak kunjung pulih. 

Sang ibu, Ndoro Putri kemudian membuat sayembara bagi siapa saja yang bisa mengobati Den Bagus akan diberi hadiah uang senilai 500 riyal, jika dirupiahkan senilai Rp5 miliar.

Para tabib dari berbagai negara pun berdatangan untuk mengobati Den Bagus. 

Namun tidak ada yang mampu. Lama-lama anak angkat itu pun meninggal. Di akhir, baru diketahui anak angkat itu adalah seekor kucing.

Oleh si pemilik yang kaya itu, Den Bagus diperlakukan seperti anak manusia, termasuk diadakan prosesi pemakaman yang terbilang mahal dan megah.

Di satu sisi, orang kaya itu juga memiliki pembantu yang saking sibuknya mengurus sayembara justru anak si pembantu sedang sakit dan tidak mendapat perawatan yang baik. 

Sampai-sampai, anak dari si pembantu itu meninggal berbarengan dengan kucing milik majikannya.

Namun perlakuan sangat kontras. Jika si kucing itu melalui proses pemakaman yang megah dan mahal, namun anak dari pembantu itu pemakamannya hanya berlangsung sederhana. 

Cukup ditutup kain jarit kemudian dibawa ke makam.

Sang pembantu kecewa dengan keadaan dan perlakuan terhadap anaknya yang kalah dengan seekor kucing.

Kepada Espos, sutradara pentas, Dwi Mustanto mengatakan cerita itu merupakan adaptasi dari naskah teater karya Arifin C. Noer yang diubah menjadi naskah ketoprak. 

Naskah asli berjudul Kisah Cinta Dan Lain-lain namun setelah diadaptasi judulnya diubah menjadi Sayembara Muspra.

Dwi mengatakan pemain yang terlibat dalam pentas tersebut berasal dari Bakar Production, Kethoprak Ngampung, dan beberapa seniman asal Solo lainnya. Personel Pecas Ndahe Doel juga turut bermain.

“Cerita ini bisa menjadi refleksi akhir tahun. Hampir setiap orang di akhir tahun itu pasti melakukan refleksi tentang apa yang dicintai dan apa yang akan dicintai. Secara personal saya sering menjumpai banyak orang yang gila terhadap hobinya daripada yang harus diprioritaskan,” kata dia.

Sentimen: neutral (0%)