Sentimen
Undefined (0%)
31 Des 2024 : 19.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Demak, Semarang

Kasus: zona merah

Tokoh Terkait
Hendropriyono

Hendropriyono

Dampak Banjir Rob, 89 Persen Garis Pantai di Demak Retak

31 Des 2024 : 19.05 Views 21

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Dampak Banjir Rob, 89 Persen Garis Pantai di Demak Retak

Esposin, SEMARANG – Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, mengungkapkan data mengejutkan mengenai daerah pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng). Sebab, imbas dari banjir rob di jalur Pantai Utara (Pantura) ini membuat garis pantai sepanjang 89% retak.

“Jateng kita fokus Demak, daerah Pantura dengan dampak banjir rob, ada 89% garis pantai tergolong retak,” ungkap Diaz saat paparan Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Gedung Gradhika, Semarang, Selasa (31/12/2024).

Tak hanya itu, Kementerian Lingkungan Hidup juga mencatat adanya erosi sepanjang 8,4 kilometer (km) dan penurunan muka tanah atau land subsidence mencapai 8,12 centimeter (cm) per tahun. Imbasnya, ada ribuan hektar (ha) lebih mata pencaharian masyarakat pesisir yang hilang.

“Hal ini sebabkan rusaknya tambak-tambak masyarakat dan pemukiman,” sambungnya.

Oleh karena itu, sebagai upaya mengatasi garis pantai retak, erosi dan penurunan muka tanah, terang Diaz, Kementerian Lingkungan Hidup bakal membangun alat pemecah ombak di pesisir Pantura Jateng. Kemudian mengumpulkan sedimentasi-sedimentasi pantai maupun sungai di area Demak.

“Ketiga, penanaman mangrove, revitalisasi mangrove agar tambak ideal di garis pantai. Hal ini sudah ada pilot project di Timbulsloko, Sayung, Demak,” terangnya.

Terpisah, Kepala Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Boedya Dharmawan, mengatakan Demak rerata memiliki jenis tanah sedimen aluvial yang membuat kompasi tanahnya tak begitu kuat. Selain itu, Demak juga masuk zona merah pemetaan cekungan air tanah.

Oleh sebab itu, Boedy meminta adanya kerja sama pemerintah daerah (Pemda) untuk membenahi tata ruang di masing-masing kabupaten/kota. Kemudian, menggunakan bahan konstruksi ringan seperti pemakaian hebel yang terbuat dari campuran beton, pasir dan gypsum.

“Perlu dikonsep pengembangan wilayahnya, misal bangunan industri atau rumah harus sekian lantai. Penggunaan material ringan. Nah ini perlu didorong [aturan] serta kerjasama lintas sektoral. Kalau semua sepakat, pasti bisa di-minimalisir [penurunan tanah],” kata Boedy beberapa waktu lalu.

Sentimen: neutral (0%)