Sentimen
Undefined (0%)
31 Des 2024 : 18.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Klaten

Kasus: covid-19

Kisah Pedagang Kembang Api di Klaten saat Tahun Baru: Bisa Untung Bisa Buntung

31 Des 2024 : 18.21 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kisah Pedagang Kembang Api di Klaten saat Tahun Baru: Bisa Untung Bisa Buntung

Esposin, KLATEN–Selain terompet, kembang api menjadi salah satu barang yang kerap diburu warga menjelang malam pergantian tahun. Seperti lapak salah satu pedagang kembang api di kawasan Alun-alun Klaten.

Warga hilir mudik berdatangan membeli kembang api di lapak tersebut, Selasa (31/12/2024). Mereka membeli kembang api berbagai jenis dan ukuran. Lapak di salah satu sudut alun-alun itu menjadi pedagang kembang api terbesar di kawasan itu.

“Untuk sementara ini baru anak-anak. Kalau menjelang sore biasanya agak besar,” kata pemilik lapak kembang api tersebut, Erik Sastro, 40, saat ditemui di lapaknya, Selasa.

Erik sudah 16 tahun berjualan kembang api. Malam pergantian tahun menjadi salah satu momentum yang ditunggu. Pada momen tersebut, banyak warga yang berburu kembang api untuk perayaan malam pergantian tahun.

Pedagang kembang api di Alun-alun Klaten itu menyajikan beragam model dan harga. Seperti kembang api harga Rp25.000 hingga ada kembang api jutaan rupiah. Hampir setiap malam pergantian tahun, Erik mendapatkan pesananan kembang api seharga jutaan rupiah.

Seperti pada momen perayaan malam pergantian tahun kali ini. Dia mendapatkan pesanan satu kembang api seharga Rp6 juta.

“Itu kembang api 1.000 shot. Ada satu pemesan yang memang sudah langganan setiap tahun. Tetapi kalau harga jutaan seperti itu saya tidak stok. Mereka pesan dulu, setelah itu baru kami siapkan,” kata Erik.

Bagi Erik, berjualan kembang api saat malam pergantian tahun tak selalu untung. Salah satu faktor yang mempengaruhi yakni cuaca ketika malam pergantian tahun.

Dia pernah merugi jutaan hingga puluhan juta rupiah ketika jualan kembang api saat pandemi Covid-19 serta ketika terjadi hujan seharian pada malam pergantian tahun beberapa tahun sebelumnya. Erik pernah menjual mobil untuk modal usaha jualan kembang api namun tak balik modal. “Saat Covid-19 itu modal Rp35 juta kembali Rp7 juta,” kata Erik.

Ketika kondisi cuaca mendukung, Erik mengakui omzet yang diperoleh bisa berlipat. Dia bisa mendapatkan omzet Rp70 juta dengan modal Rp25 juta. Lantaran hal itu, dia mengungkapkan usaha berjualan kembang api saat malam pergantian tahun penuh spekulasi.

Erik bersyukur pada malam pergantian tahun kali ini cuaca sejak pagi hingga siang cerah meski sinar matahari kerap tertutup mendung. Setengah hari berjualan, dia mengaku hasil jualannya sudah laku Rp8 juta.

Salah satu warga, Agung, 38, mengungkapkan memilih merayakan malam pergantian tahun di rumah bersama keluarga. Dia membelikan kembang api untuk menyenangkan anak-anaknya yang masih kecil. “Lebih aman saja kalau merayakan malam pergantian tahun di rumah,” kata warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah.

Sentimen: neutral (0%)