Sentimen
Undefined (0%)
31 Des 2024 : 18.24
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Magetan

Tak Punya Dana, Pemkab Magetan Minta Peternak Bisa Vaksinasi PMK secara Mandiri

31 Des 2024 : 18.24 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Tak Punya Dana, Pemkab Magetan Minta Peternak Bisa Vaksinasi PMK secara Mandiri

Esposin, MAGETAN – Virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kembali mewabah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, membuat para peternak sapi kebingungan karena hewan peliharaannya mati satu per satu. Menyikapi hal ini, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) mengimbau para peternak tetap tenang serta mendorong untuk vaksin secara mandiri dan tak panic selling.

Data terakhir, Disnakkan Magetan mencatat lebih dari 781 sapi yang tersebar hampir di seluruh kecamatan terjangkit virus PMK dengan kondisi yang berbeda-beda. Sebanyak 33 ekor di antaranya telah mati dan diprediksi akan terus bertambah. 

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Magetan, Nur Haryani, mengatakan pihaknya mendorong para peternak untuk melakukan vaksin secara mandiri minimal tiga kali dalam setahun. Selain itu, dia meminta peternak tetap tenang agar terhindar dari praktik tengkulak nakal yang menawar sapi dengan harga jauh di bawah harga pasar.

“Kami mendorong para peternak untuk menjaga kebersihan kandang, tidak membeli ternak dari luar provinsi, juga kami imbau masyarakat untuk tidak panic selling, saat ini pihak provinsi dan pemerintah pusat tengah melakukan kajian, semoga ada jalan keluar,” kata dia Selasa (31/12/2024).

Nur Haryani menyebut pada tahun 2025 mendatang pengadaan vaksin PMK yang dialokasikan dari pemerintah pusat maupun provinsi dihentikan. Sehingga jalan keluar satu-satunya yang bisa dilakukan adalah pengadaan vaksin PMK secara mandiri oleh kabupaten masing-masing.

Menanggapi kebijakan ini, Disnakkan Magetan menyebut tidak memiliki anggaran yang memadai. Pada tahun 2024 saja, banyak hewan ternak yang hanya menerima suntikan vaksin tidak genap tiga kali dalam setahun sesuai ketentuan yang ditetapkan karena ketersediaan vaksin yang terbatas.

“Vaksin itu butuhnya miliaran rupiah, harus jujur bahwa kami tidak mampu untuk pengadaan vaksin. Tapi kami tetap berupaya melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi,” jelas dia.

Sebagai antisipasi agar virus PMK tidak semakin menyebar, Disnakkan Magetan telah menempatkan petugas di setiap kecamatan yang ada. Diharapkan masyarakat menghubungi call center 0811 3385 000 untuk bantuan penanganan hewan ternak yang terindikasi terserang PMK atau menghubungi petugas yang ditempatkan.

“Kami sudah menyediakan call center, lalu petugas kami juga ada di tiap kecamatan. Diharap masyarakat segera melapor apabila hewan ternaknya terindikasi terserang PMK,” ajak dia.

Sentimen: neutral (0%)