Sentimen
Undefined (0%)
31 Des 2024 : 14.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Klaten, Wonogiri

Asa Pedagang Terompet Asal Wonogiri Dulang Rezeki Akhir Tahun di Klaten

31 Des 2024 : 14.15 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Asa Pedagang Terompet Asal Wonogiri Dulang Rezeki Akhir Tahun di Klaten

Esposin, KLATEN–Jelang malam pergantian tahun, pedagang terompet menjamur di wilayah kota terutama sekitar Alun-alun Klaten. Bukan dari Klaten, beberapa pedagang berasal dari luar kota.

Seperti rombongan asal Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Sebanyak lima orang yang masih satu keluarga sudah sejak Selasa (24/12/2024) berada di Klaten.

Salah satu pedagang terompet, Warito, 55, mengungkapkan sudah sepekan terakhir berjualan terompet di Klaten bersama kakak-adik serta kedua putranya. Lantaran menjaga barang dagangan, mereka memilih tidur di luar ruangan alias di emperan salah satu masjid di Klaten sepekan terakhir.

“Kalau indekos sebenarnya ada. Tetapi barangnya tidak bisa masuk, akhirnya ya di luar,” kata Warito saat ditemui di sela-sela aktivitas berjualan di dekat Alun-alun Klaten, Selasa (31/12/2024).

Setiap menjelang akhir tahun, Warito berjualan terompet di wilayah Alun-alun Klaten bersama keluarganya. Sehari-hari, pria tersebut berjualan mainan keliling di wilayah Kabupaten Bersinar.

Disinggung penjualan jelang malam pergantian tahun, Warito bersyukur jualan meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. “Setiap hari laku 15-20 terompet. Alhamdulillah untuk siang ini sudah laku 30 terompet,” kata Warito.

Harga terompet yang dijual bervariasi antara Rp15.000-Rp30.000 tergantung bentuk dan bahan yang digunakan. Mayoritas terompet yang dibawa bikinan sendiri. “Seperti yang bentuk naga ini total bawa 500 biji dibagi empat orang,” kata Warito.

Pedagang terompet lainnya, Danang, 25, juga mengungkapkan ada peningkatan penjualan terompet terlebih cuaca Klaten sejak pagi hingga siang cerah meski kerap tertutup mendung. Jika hari-hari sebelumnya laku lima hingga delapan terompet, jumlah terompet yang terjual pada Selasa dari pagi hingga siang mencapai 20 terompet. “Di sini [kawasan alun-alun] sudah sejak dari Subuh,” kata Danang.

Danang merupakan putra dari Warito yang sudah ikut jualan terompet saban menjelang malam pergantian tahun sejak usia SMP. Danang mengungkapkan adiknya yang masih duduk di bangku SMK ikut jualan memanfaatkan liburan sekolah. “Kalau sehari-hari jualan ternak secara online. Kalau hasilnya sebenarnya sama saja dengan jualan ternak,” ungkap Danang.

Sentimen: neutral (0%)