Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Kambing, Sapi
Kab/Kota: Wonogiri, Yogyakarta
Tokoh Terkait
Ratusan Sapi di Wonogiri Terjangkit PMK, 57 Ekor di Antaranya Mati
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Ratusan Sapi di Wonogiri Terjangkit PMK, 57 Ekor di Antaranya Mati](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241230164842-pmk-wonogiri.png?quality=60)
Esposin, WONOGIRI -- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK kembali merebak dan menyerang ternak di Kabupaten Wonogiri. Ratusan ekor sapi dilaporkan terserang penyakit itu dan puluhan ekor di antaranya mati.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengatakan akhir-akhir ini PMK kembali menyerang banyak ternak sapi di kabupaten tersebut. Dinas Pertanian mencatat ada 310 ekor ternak yang terjangkit PMK berdasarkan data per Senin (30/12/2024). Sebanyak 57 ternak di antaranya dilaporkan mati akibat penyakit itu.
Selain itu, tujuh ekor sapi dipotong paksa dan 10 ekor sapi yang terkena PMK dijual. Ratusan ekor sapi yang terserang penyakit tersebut tersebar di 24 kecamatan. Setidaknya, per Senin hanya Kecamatan Jatisrono yang belum ada laporan temuan ternak terjangkit PMK.
“Temuan sebanyak itu sepanjang 2024 ini. Tetapi akhir-akhir ini sapi yang terkena PMK jumlahnya meningkat signifikan,” kata Baroto saat ditemui Espos di Wonogiri, Senin.
Baroto menjelaskan akibat merebaknya kembali PMK ini, sejumlah pasar hewan di Kabupaten Wonogiri lebih sepi dibanding biasanya. Misalnya di Pasar Hewan Pracimantoro pada Sabtu (28/12/2024), populasi sapi yang diperjualbelikan turun menjadi sekitar 300 ekor.
Padahal biasanya lebih dari 600 ekor. Para peternak maupun penjual sapi kini tengah waspada terhadap penyebaran penyakit ini. Dia menyebut Dinas Pertanian dan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta telah meninjau langsung sejumlah pasar hewan di Wonogiri.
Dinas Pertanian juga telah melakukan uji sampel PMK di pasar-pasar hewan tersebut. Untuk diketahui, PMK sempat menyerang ratusan hingga ribuan ternak di Wonogiri pada 2022. Penyebaran penyakit ini sempat mereda pada 2023, salah satunya karena masifnya vaksinasi.
Populasi Ternak Terbanyak
Baroto menyampaikan pada 2023 setidaknya ada 136.000 hewan ternak yang divaksin. Upaya vaksinasi itu kembali dilanjutkan pada 2024 ini dengan sasaran 10.000 ekor kambing dan 6.000 ekor sapi. Data Dinas Pertanian, pada triwulan III 2024, populasi sapi sebanyak 156.498 ekor dan kambing sejumlah 356.583 ekor.
Populasi ternak sebanyak itu termasuk salah satu yang terbanyak di Jawa Tengah. Dengan populasi itu, kata Baroto, sulit menihilkan penyakit seperti PMK.
Dia menenangkan hewan ternak yang diperjualbelikan di sejumlah pasar seperti Pasar Hewan Purwantoro, Pracimantoro, dan Wuryanto lebih dari 60% berasal dari luar daerah. Hanya sekitar 40% ternak di pasar tersebut yang berasal dari lokal Kabupaten Wonogiri.
“Maka dari itu, imbauan kami, untuk saat ini, peternak jangan membeli sapi terlebih dahulu, apalagi yang berasal dari luar daerah. Ini untuk mitigasi. Sebab persebaran PMK ini sangat mudah. Bekas truk sapi yang terkena PMK saja bisa menularkan penyakit itu ke ternak lain,” jelas dia.
Meski sulit dihilangkan, kata Baroto, persebaran PMK pada ternak bisa dimitigasi dan diminimalkan. Saat ini Dinas Pertanian secara intensif memeriksa sapi yang terindikasi PMK. Selain itu juga memberi disinfektan di pasar-pasar hewan dan kandang yang sapinya terkena PMK.
“Kami sudah sosialisasi kepada para peternak terkait pencegahan PMK ini. Setidaknya hingga saat ini, belum ada rencana penutupan pasar hewan,” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Wonogiri, Supriyanto, menyampaikan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menangani masalah tersebut. Meski urgen, menurutnya, penanganan penyakit ini tidak bisa gegabah karena melibatkan banyak orang.
Apalagi populasi ternak di Kabupaten Wonogiri mencapai ratusan ribu ekor yang dimiliki ratusan ribu orang pula. “Kami akan kaji dan koordinasikan dulu dengan berbagai pihak terkait untuk menangani masalah ini,” ujarnya.
Sentimen: neutral (0%)