Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Seoul
Kasus: kecelakaan
Tembok Beton Bandara Muan Penyebab Pesawat Jeju Air Meledak?
![Tembok Beton Bandara Muan Penyebab Pesawat Jeju Air Meledak?](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241229144308-laka-pesawat-korsel.jpeg?quality=60)
Esposin, SEOUL -- Tembok beton di ujung landasan pacu Bandara Internasional Muan, Korea Selatan disebut sebagai penyebab pesawat Jeju Air meledak di ujung kecelakaan pada Minggu (29/12/2024).
Pakar penerbangan, David Learmount, mengatakan, kemungkinan para penumpang Jeju Air selamat cukup besar jika pesawat itu tidak menabrak dinding beton dan berakhir meledak seketika.
Dia menyebut bird strike atau serangan burung yang membuat pesawat itu mengalami gangguan teknis di bagian mesin bisa dikendalikan dengan baik oleh sang pilot. Hal itu terlihat dari proses pendaratan yang mulus, meski pesawat tidak mengeluarkan roda.
"Saat Anda melihatnya meluncur dari ujung landasan, tidak ada yang terbakar. Pesawat itu sepenuhnya terkendali. Saat pendaratan, sayap pesawat benar-benar sejajar. Pesawat telah ditangani dengan sangat, sangat baik," katanya sebagaimana dilansir Sky News, Senin (30/12/2024).
David menambahkan, pesawat itu tampak baik-baik saja meski meluncur dalam kecepatan tinggi dan berakhir menabrak tembok beton.
"Pesawat itu baik-baik saja sampai menabrak tembok. Kalau saja tidak ada tembok di sana, semua orang pasti masih hidup sekarang," sambung dia.
Menurutnya, tabrakan dengan tembok beton di ujung landasan pacu Bandara Muan itulah yang menjadi penyebab pesawat Jeju Air meledak hingga menewaskan semua penumpang.
"Tak ada pembenaran (untuk tabrakan itu), saya rasa (pembangunan tembok) itu nyaris menjadi tindakan kriminal," katanya.
Penerbangan Jeju Air 7C2216, sebuah jet Boeing 737-800, pada Minggu (29/12/2024) menempuh perjalanan dari Bangkok, Thailand, menuju ke Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. kecelakaan.
Ada 173 warga Korea Selatan dan dua warga Thailand di dalam kapal serta enam awak kabin di dalamnya.
Pesawat itu mengikuti jalur penerbangan timur laut di atas Taiwan, menurut data pelacakan dari Flight Radar.
Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengatakan pesawat itu diproduksi pada tahun 2009. Jeju Air mengatakan pesawat itu tidak memiliki catatan kecelakaan sebelumnya, dan tidak ada tanda-tanda awal pesawat mengalami kerusakan.
Sesaat sebelum kecelakaan terjadi, para saksi melihat kawanan burung di sekitar landasan pacu. Menara pengawas kemudian memperingatkan pilot tentang kemungkinan tabrakan dengan burung.
Semenit kemudian, pesawat Boeing 737-8AS bernomor penerbangan 2216 yang terbang dari Bangkok itu mengirim sinyal mayday. Pesawat dua kali mencoba mendarat.
Upaya pertama gagal, sedangkan di percobaan kedua pada pukul 09.03 pagi waktu setempat roda pendaratannya tidak keluar. Pesawat pun meluncur cepat dan berhenti saat menabrak tembok beton Bandara Muan.
Bandara Internasional Muan dibuka pada 2007 dan termasuk salah satu yang tersibuk di Korsel. Citra satelit menunjukkan, tembok beton itu sudah ada di ujung selatan landasan pacu dekat pagar pembatas selama bertahun-tahun.
Tembok itu di dalamnya berisi instrumen sistem pendaratan yang membantu pilot mendarat pada malam hari atau saat jarak pandang buruk.
Sampai saat ini pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan pesawat Jeju Air yang meledak di Bandara Muan.
Sentimen: neutral (0%)