Sentimen
Undefined (0%)
28 Des 2024 : 23.49
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Banyumas, Purwokerto

Kasus: pembunuhan

Diduga Dipicu Cemburu, Suami di Banyumas Bunuh Istri dengan Kunci Inggris

28 Des 2024 : 23.49 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Diduga Dipicu Cemburu, Suami di Banyumas Bunuh Istri dengan Kunci Inggris

Esposin, BANYUMAS -- Kasus pembunuhan yang melibatkan suami terhadap istri di Desa Kedungrandu, Kabupaten Banyumas, tengah diselidiki oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banyumas. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat (27/12/2024) malam, di Grumbul Sidayasa RT 002 RW 005, Desa Kedungrandu, Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).

Menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Adriansyah Rithas Hasibuan, dugaan sementara pembunuhan ini dipicu oleh masalah ekonomi dan isu perselingkuhan yang melibatkan korban, Jumirah, 27. FA, 27, suami korban yang juga penyandang disabilitas, diduga memukul kepala istrinya dengan menggunakan kunci inggris.

“Kasus ini masih kami dalami, dan berdasarkan informasi sementara, isu perselingkuhan menjadi pemicu terjadinya tragedi ini,” ujar Kompol Adriansyah, Sabtu (28/12/2024).

Pelaku Menyerahkan Diri Setelah Pembunuhan

Setelah melakukan pembunuhan, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Patikraja, membawa kunci inggris yang digunakan untuk menghabisi nyawa istrinya. Siran, 52, tetangga yang tinggal di sebelah rumah korban, mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut karena sedang tidak ada di rumah saat tragedi berlangsung.

"Saya baru tahu setelah ada petugas yang datang mencari saya dan mengantar ke lokasi kejadian. Istri saya yang mendampingi petugas langsung memeriksa kamar," kata Siran.

Faktor Ekonomi dan Cemburu Diduga Jadi Pemicu Pembunuhan

Siran menyatakan bahwa hubungan suami-istri tersebut sering kali dilanda pertengkaran, terutama terkait masalah ekonomi. FA yang hanya berpenghasilan dari jual beli ayam bangkok tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sementara itu, Jumirah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Purwokerto, dan hanya pulang sepekan sekali.

"Pelaku tidak bisa berjalan [difabel] dan pendapatannya dari hasil menjual ayam bangkok tidak pasti, sementara istrinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Purwokerto," kata Siran.

Siran mengaku pasangan suami istri itu memang kerap bertengkar. Ia sebagai tetangga kerap berupaya mendamaikan pertengkaran itu. 

Anak Kandung dan Anak Angkat Selamat

Setelah pembunuhan tersebut, beredar kabar bahwa pelaku juga membunuh anak-anaknya. Namun, Kompol Adriansyah membantah kabar tersebut, menyatakan bahwa kedua anak korban, baik anak kandung maupun anak angkat, selamat dan kini berada di rumah kerabat pelaku.

Pasangan ini memiliki seorang anak kandung berinisial A, 8, dan seorang anak angkat berusia 3 tahun, yang merupakan anak dari saudara korban yang telah meninggal dunia.

 

Sentimen: neutral (0%)