Esposin, MAGETAN – Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan Jawa Timur mencatat belasan ribu wisatawan berkunjung ke 20 destinasi wisata baik alam maupun buatan hingga Jumat (27/12/2024).

Dalam data yang dihimpun, terpantau tingkat kunjungan pada hari raya natal 25 Desember 2024 kemarin mencapai 17.568 wisatawan yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Mengacu data yang dimiliki Disparbud Magetan, pada 25 Desember 2024 kemarin Telaga Sarangan dikunjungi 8.592 wisatawan. Taman Ria Iswahyudi dikunjungi 5.000 wisatawan, dan Mojosemi Forest Park dikunjungi 1.024 wisatawan. Sisanya destinasi wisata yang lain dikunjungi kurang dari 1.000 wisatawan.

Kendati demikian, jumlah tersebut menurut Eka Raditya, Kepala Bidang (Kabid) pengelolaan pariwisata Disparbud Magetan masih akan terus bertambah seiring libur tahun baru 2025 yang beberapa hari lagi akan datang.

Eka menyampaikan, belasan ribu wisatawan tersebut berasal dari 20 destinasi wisata yang tercatat dalam database Disparbud. Pihaknya telah mencatat setidaknya dalam 3 hari terakhir terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisata di 3 destinasi wisata unggulan yang dimiliki Kabupaten Magetan.

“Dalam 3 hari terakhir relatif meningkat, tapi belum mencapai puncak, saya yakin masih bisa naik lagi mungkin tanggal 28-29 Desember 2024 dan tanggal 1 Januari 2025,” ucapnya Jumat (27/12/2024).

Untuk menjamin keamanan wisatawan, Eka memberi himbauan untuk terus memperbarui informasi cuaca yang ada di wilayah Magetan.

Pihaknya menjelaskan bahwa telah berkoordinasi dengan lintas sektor untuk antisipasi bencana geologi yang berpotensi terjadi pada puncak musim hujan ini.

“Kemarin itu kamu sudah menyampaikan himbauan ke seluruh pengelola usaha pariwisata supaya mengantisipasi dan melakukan mitigasi terhadap bencana, memang di Magetan ini rawan terjadi longsor dan pohon tumbang. Juga untuk wisatawan kami himbau untuk selalu update kondisi cuaca melalui website BMKG dan sosial media agar tetap aman,” jelas dia.

Selain itu, Disbudpar rupanya melakukan evaluasi terhadap potensi lonjakan pengunjung Telaga Sarangan. Sebagaimana yang diketahui, tahun lalu destinasi wisata ini sempat terjadi antrean panjang kendaraan yang sangat berbahaya karena jalur menuju wisata ini cenderung menanjak.

Eka mengajak para wisatawan untuk melakukan pembayaran non tunai via Qris agar tidak terjadi antrean panjang pada loket masuk.

“Kami sudah menyediakan pembayaran nontunai, barcode-nya kami buat baliho dan banner agar wisatawan dapat langsung scan. Jadi setelah sampai loket tinggal tunjukan bukti pembayaran untuk ditukar dengan tiket masuk,” imbau dia.