Sentimen
Undefined (0%)
27 Des 2024 : 18.47
Informasi Tambahan

Hewan: Anjing, Babi, Domba, Kambing, Sapi

Kab/Kota: Sragen

Merebak di Sragen, Ini Bahaya PMK pada Hewan Ternak

27 Des 2024 : 18.47 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Merebak di Sragen, Ini Bahaya PMK pada Hewan Ternak

Esposin, SRAGEN — Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyerang ternak sapi di wilayah Kabupaten Sragen.

Hingga Kamis (26/12/2024), pukul 15.00 WIB, serangan PMK mejangkit di sembilan kecamatan dan mengakibatkan tujuh ekor sapi mati dan 15 ekor sapi lainnya terpaksa disembelih.

Tahukah Anda apa itu PMK yang mewabah di Sragen?

Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (27/12/2024), PMK adalah penyakit yang sangat menular pada hewan. Penyakit yang disebabkan Aphthovirus ini menyerang semua hewan berkuku belah, seperti sapi, domba, kambing, unta, rusa dan babi. Namun, PMK tidak memengaruhi kuda, zebra, anjing dan kucing.

Virus tersebut bisa menyebar melalui cairan dari lepuh dan oleh air liur hewan yang terinfeksi. Hewan bisa terinfeksi bila melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi, bagian hewan yang terkontaminasi atau benda yang terkontaminasi seperti peralatan peternakan. 

Meskipun bukanlah ancaman pada kesehatan masyarakat atau keamanan pangan, PMK menjadi perhatian banyak negara di dunia karena bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. 

Pasalnya, penyakit ini bisa sangat melemahkan hewan yang akhirnya akan mengakibatkan hilangnya produksi daging dan susu. Pada hewan muda, PMK bisa berakibat fatal. Itulah mengapa PMK menjadi salah satu penyakit hewan yang paling ditakuti pemilik ternak.

PMK bisa menyebar dengan cepat dari satu hewan ke hewan lain, terutama di iklim yang sejuk dan lembab dan/atau ketika hewan dikandangkan atau ditempatkan berdekatan. 

Masa inkubasi virus PMK pada hewan yang rentan bisa berkisar antara dua hingga delapan hari. Tetapi virus bisa bertahan hingga 21 hari pasca-infeksi. Hewan yang terinfeksi dapat menyebarkan virus satu sampai dua hari sebelum timbulnya gejala klinis, dan selama tujuh sampai sepuluh hari setelah munculnya gejala klinis.

Menurut Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), tingkat keparahan tanda-tanda klinis atau gejalanya akan tergantung pada jenis virus, berapa banyak paparannya, usia dan spesies hewan, serta kekebalan inang.

Sapi, babi, domba, kerbau, rusa, unta dan kambing yang terinfeksi PMK awalnya mungkin akan demam, mengeluarkan air liur yang banyak, dan enggan bergerak. Penyakit virus ini juga menyebabkan lepuh berisi cairan (vesikel) terbentuk di bibir, lidah, langit-langit mulut, kaki dan puting hewan yang terinfeksi. Lepuh ini kemudian pecah dan meninggalkan borok yang menyakitkan dan membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk sembuh.

Selain itu, gejala PMK yang juga umum terjadi pada hewan, antara lain tidak nafsu makan, penurunan berat badan, berkurangnya produksi susu akibat mastitis, bibir bergetar dan mulut berbusa, pincang.

Tidak ada pengobatan yang bisa diberikan untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku. Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, PMK biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dengan kekuatan imunitas tubuh hewan.

Penyakit mulut dan kuku adalah salah satu infeksi hewan yang paling sulit dikendalikan. Pasalnya, penyakit ini terjadi di banyak bagian dunia, jadi selalu ada kemungkinan virus masuk secara tidak sengaja ke negara yang tidak terkena. Pembatasan ekspor sering dilakukan pada negara-negara dengan wabah yang diketahui.

Wabah PMK biasanya dikendalikan oleh karantina dan pembatasan pergerakan, pemusnahan hewan ternak yang terkena dan berkontak, dan pembersihan dan disinfeksi tempat, peralatan, dan kendaraan yang terkena dampak.

 

Sentimen: neutral (0%)