Sentimen
Undefined (0%)
27 Des 2024 : 17.11
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Dukuh, Sragen

Tokoh Terkait
Mujiono

Mujiono

Suroto

Suroto

Sapi Mati Kena PMK, Peternak di Sragen Alami Kerugian Puluhan Juta Rupiah

27 Des 2024 : 17.11 Views 10

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Sapi Mati Kena PMK, Peternak di Sragen Alami Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Esposin, SRAGEN--Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang seratusan ekor sapi di wilayah Kabupaten Sragen membuat para peternak menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen mencatat ada 22 ekor sapi mati yakni 15 ekor mati karena disembelih dan tujuh ekor mati karena sakit. 

Kasus kematian sapi paling banyak terjadi di wilayah Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Kepala Desa Bentak, Sidoharjo, Sragen, Sri Lestari, saat berbincang dengan Espos.id, Jumat (27/2024), mencatat ada empat ekor sapi yang mati, yakni Heri, Suroto, Sagi, dan Slamet. Mereka berasal dari wilayah Dukuh Candi atau wilayah Kadus II Desa Pandak. 

"Sebenarnya masih ada satu kasus kematian sapi lagi di dekat Bentak tetapi masuknya wilayah Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen. Sedangkan sapi-sapi yang sakit masih sebanyak tujuh ekor, yakni milik Jinah, Giri, Mulyani, Tumin, Paidi, Mujiono, dan Tarni," ujar Sri.

Dia mengungkapkan data itu merupakan data yang terkonfirmasi dan kemungkinan yang belum terkonfirmasi masih banyak karena mereka tidak ingin sapi-sapinya terkena PMK. Dia mengatakan langkah Pemerintah Desa (Pemdes) Bentak sudah melaporkan ke DKP3 Sragen. Dia menjelaskan pihak DKP3 Sragen juga sudah turun untuk sosialisasi dan pemberian disinfektan.

"Untuk pengobatannya, para peternak memanggil mantri hewan secara swadaya. Salah satu sapi yang mati itu milik Heri yang kebetulan masih tetangga. Sapi yang mati itu merupakan sapi jantan dan bila kondisi sehat bisa laku Rp20 juta. Karena khawatir sapi satunya terkena PMK maka satu ekor sapi lainnya dijual. Kalau normal bisa laku Rp25 juta tetapi hanya laku Rp7,8 juta," jelas Sri.

Dia berharap Pemkab Sragen bisa memberi bantuan obat agar sapi-sapi itu kebal terhadap virus PMK. Sapi-sapi itu, jelas dia, menyangkut hajat hidup orang banyak. Dia mengatakan sapi-sapi itu rata-rata menjadi simpanan para warga untuk jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendadak. Dia mengatakan para peternak sapi itu rata-rata orang kurang mampu. Dia berharap segera ada penanganan cepat.

Salah satu peternak, Indrawati, 34, warga Dukuh Candi RT 013, Desa Bentak, Sidoharjo, Sragen, mengisahkan sapinya mati karena terkena PMK pada Rabu (25/12/2024) lalu. Indrawati yang juga istri Heri itu menyampaikan kejadian sakitnya sapi itu pada Kamis (19/12/2024) lalu.

"Awalnya kakinya pincang di sebelah belakang kanan dan mulutnya sariawan. Kami langsung memanggil dokter hewan. Dari pihak dokter hewan bilangnya baru musim penyakit PMK,"  ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)