Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Kab/Kota: Solo
Optimalisasi Charging Station untuk Dukung Pertumbuhan Kendaraan Listrik
Espos.id
Jenis Media: Kolom
![Optimalisasi Charging Station untuk Dukung Pertumbuhan Kendaraan Listrik](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2023/12/motor-listrik-indonesia-2023.jpg?quality=60)
Esposin, SOLO - Penggunaan motor listrik dengan baterai lithium di Indonesia akhir-akhir ini meningkat dengan pesat.
Berdasarkan data terbaru, dalam dua tahun terakhir, penggunaan motor listrik di Indonesia telah naik hingga 13 kali lipat, dari sekitar 1.947 unit pada tahun 2020 menjadi lebih dari 25.700 unit pada tahun 2022. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kemudahan pengisian daya melalui sistem penukaran baterai, yang mencakup sekitar 55% pangsa pasar motor listrik di tanah air pada tahun 2022.
Pemerintah juga telah menetapkan target ambisius, yaitu mencapai 13 juta kendaraan roda dua listrik di jalan pada tahun 2030 untuk mendukung transisi energi bersih di sektor transportasi (Kementrian ESDM RI). Sebagai mahasiswa doktoral yang menggunakan motor listrik berbasis baterai lithium setiap hari di Taiwan, penggunaan motor listrik harus didorong lebih lanjut terutama pada fasilitas jaringan charging station di berbagai lokasi strategis.
Taiwan memiliki stasiun pengisian daya dengan sistem ganti baterai yang dapat diakses 24 jam dan berjarak relatif dekat. Hal itu membuat lebih leluasa dalam menggunakan motor listrik tanpa khawatir akan kehabisan daya di tengah perjalanan. Sistem ini memungkinkan pengguna cukup mengganti baterai yang sudah terisi penuh tanpa harus menunggu pengisian ulang. Ini menunjukkan sebuah kepraktisan yang mendukung mobilitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Keberadaan fasilitas charging station dengan konsep penggantian baterai ini merupakan keunggulan tersendiri, terutama di negara dengan mobilitas tinggi seperti Taiwan. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menghemat waktu dan energi yang biasanya dibutuhkan dalam proses pengisian baterai konvensional. Dalam konteks akademik saya, di mana mobilitas dan waktu sangat berharga, kemudahan ini memperkuat produktivitas dan mengurangi kecemasan akan kehabisan daya. Dengan sistem ganti baterai ini, kendaraan listrik dapat dioperasikan secara lebih praktis dan efisien sekaligus mendukung pengurangan polusi dan konsumsi energi fosil dalam jangka panjang.
Fasilitas charging station seperti ini sebaiknya dapat segera diimplemantasikan di Indonesia mengingat pengguna motor listrik sedang bertumbuh dengan pesat. Sebagai alumni Magister Teknik Industri UNS yang meneliti permodelan lokasi alokasi untuk kepentingan supply chain, pembangunan charging station dapat membuka peluang bisnis baru yang saat ini belum banyak dilirik di Indonesia. Jika dikelola dengan perencanaan yang matang, model alokasi lokasi charging station bisa diterapkan agar fasilitas ini tersebar secara efektif di wilayah tertentu tanpa berlebihan.
Penempatan yang strategis di kawasan berpotensi tinggi akan mencegah terjadinya penumpukan charging station di satu area. Penumpukan charging station dapat mengakibatkan bisnis ini menjadi kurang menarik bagi investor. Dengan perencanaan yang mengatur jarak antar charging station secara tepat, bisnis ini dapat berkembang dengan keuntungan maksimal, sambil menjaga efisiensi akses pengguna terhadap fasilitas pengisian daya yang mendukung pertumbuhan motor listrik secara berkelanjutan di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh Gilang Titah Ramadhan S. Si.Kom., M.T. PhD
Student at Asia University Taiwan
Alumni Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Sebelas Maret
Sentimen: neutral (0%)