Esposin, SOLO — Jangan remehkan kondisi kekurangan hemoglobin (HB) pada ibu hamil. Sebab kondisi tersebut bisa saja berpotensi pada tumbuh kembang janin hingga memperparah perdarahan pascapersalinan. 

Dokter Obsgyn Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. Kautsar Herido, Sp.OG, M.Kes, menjelaskan HB merupakan komponen penting di dalam darah. Di dalam sel darah merah, HB memiliki fungsi untuk mengikat oksigen dalam tubuh. 

Pada ibu hamil, keberadaan HB juga sangat penting. Sebab ketika ibu hami mengalami kekurangan HB, akan berpotensi menimbulkan kondisi yang tidak bagus, baik untuk janin maupun ibu hamilnya. 

Beberapa dampak kekurangan HB pada ibu hamil salah satunya adalah meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin di dalam rahim. Dalam kondisi ini, bisa saja berat badan janin menjadi tidak sesuai dengan usia kandungan. Dampak Iainnya adalah risiko meningkatnya perdarahan saat persalinan. 

"Istilahnya perdarahan pasca salin. Persalinan itu kan pasti keluar darah, tapi jika terjadi kekurangan HB, maka perdarahannya akan melebihi kondisi normal. Kalau HB kurang itu istilahnya anemia. Anemia kalau untuk ibu hamil itu di bawah 11 [g/dL]," jelas dia, Sabtu (14/12/2024). 

Dampak ketiga ketika terjadi kekurangan HB pada ibu hamil yakni akan berpengaruh pada kontraksi rahim. Di mana kontraksi itu salah satunya bisa menimbulkan perdarahan. Selain itu proses pemulihannya juga akan lebih lama. 

"Untuk itu pentingnya ibu hamil mengonsumsi [suplemen] penambah darah selama proses kehamilan. Tujuannya adalah untuk menjaga HB agar tidak terjadi anemia," lanjut dr. Kautsar. 

Meski begitu, pemberian suplemen penambah darah juga akan diberikan disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Sebab pemberian suplemen penambah darah terkadang juga menimbulkan rasa mual. Di beberapa kasus, pada trimester awal ibu hamil, sering muncul mual dan muntah. 

"Untuk itu kami juga melihat kalau mual muntahnya hebat, maka pemberian penambah darah bisa ditunda dulu. Misalnya di trimester dua atau setelahnya baru diberikan," kata dia.