Sentimen
Undefined (0%)
26 Des 2024 : 19.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: kebakaran

Down for Life Angkat Kisah Suku Dayak di Video Klip Lagu Anyar Prahara Jenggala

26 Des 2024 : 19.05 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Down for Life Angkat Kisah Suku Dayak di Video Klip Lagu Anyar Prahara Jenggala

Esposin, SOLO — Grup musik metal asal Kota Solo, Down for Life, belum lama ini merilis video klip untuk lagu dari album Kalatidha berjudul Prahara Jenggala. Dalam video klip itu, DFL mengangkat tema tentang suku Dayak di Kalimantan. 

Video klip dibuka dengan menampilkan adegan seorang pria paruh baya yang diperankan Doel Harjo tengah berlari di tengah hutan Kalimantan Barat. Pria yang mengenakan baju bermotif batik itu menyusuri hutan.

Pria itu lari dengan ekspresi ketakutan seakan sedang dikejar sesuatu yang menakutkan. Kemudian ditampilkan cuplikan kebakaran hutan, penebangan pohon, hingga alat-alat berat dari aktivitas industri.

Vokalis Down for Life, Stephanus Adjie, kepada Espos melalui keterangan tertulis, Kamis (26/12/2024), mengatakan secara khusus video musik ini menggambarkan kisah nyata perjuangan suku Dayak di Kalimantan Barat.

“Suku Dayak Kualan sedang melawan penghancuran hutan adat mereka oleh perusahaan bernama PT Mayawana Persada,” kata Adjie.

PT Mayawana Persada merupakan perusahaan hutan tanaman industri (HTI) yang beroperasi di Kalimantan Barat. Perusahaan itu, menurut Adjie, dalam rentang waktu selama tiga tahun terakhir sudah membabat habis 33.000 hektare hutan alam yang setara tujuh kali luas Soloraya.

Padahal, dia melanjutkan hutan tersebut merupakan rumah bagi satwa endemik seperti orang utan, rangkong, dan lainnya. Yang lebih penting lagi, hutan di sekitar Kualan Hilir merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat Dayak secara turun-temurun.

Proses pembuatan video klip itu dikerjakan pada akhir September 2024. Adjie membagikan momen ketika dirinya bersama tim dan personel lain mengunjungi Kampung Gensaok, Dusun Sabar Bubu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

“Membutuhkan perjalanan darat delapan jam dan menggunakan mobil 4WD karena dua jam di jalanan berlumpur. Di sana kami bertemu dan menginap di rumah warga serta berbincang dengan masyarakat adat Dayak Kualan Hilir yang sedang terancam hidupnya,” kata dia.

Adjie bersama tim menetap selama empat hari. Dia melakukan interaksi langsung dengan masyarakat adat. Mereka berkesempatan mengikuti pesta pernikahan. Melalui acara sosial itu, Adjie mengaku belajar banyak. Terutama cara Suku Dayak menyelaraskan diri dengan alam

“Saya banyak belajar dari mereka. Tanpa jaringan telepon apalagi Internet. Hidup sederhana, selaras dan menyatu dengan alam. Tapi masa depan kehidupan mereka terancam atas nama investasi dan pembangunan,” kata dia.

Adjie menyaksikan masyarakat adat setempat tidak pernah menyerah mempertahankan hutan yang merupakan sumber kehidupan mereka. Adjie melihat pengorbanan mereka sebetulnya tidak hanya untuk keberlangsungan masyarakat adat, namun juga bagian dari praktik hidup yang selaras dengan alam dan kelangsungan makhluk hidup secara keseluruhan.

“Dengan segala keterbatasan dan kemampuan, Down for Life akan menyuarakan dan membantu perjuangan masyarakat adat di seluruh Indonesia dan dunia untuk mempertahankan tanah dan hutannya,” kata dia.

Pembuatan video klip melibatkan Trend Asia, Down for Life, Blackandje Records bersama dengan kelompok musisi yang terhimpun dalam Music Declares Emergency.

Lagu Prahara Jenggala  adalah salah satu singel terbaru Down for Life yang akan masuk dalam album terbaru Kalatidha. Album anyar itu akan dirilis tahun 2025 oleh Blackandje Records.

Sentimen: neutral (0%)