Esposin, KEDIRI – Dua anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) berinisial HFL (33) dan AM (42) kini ditetapkan sebagai tersangka setelah aksi nekat mengadang dan menggedor mobil dinas Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Kediri, Pradhana Probo Setyarjo, pada Senin (23/12/2024). Insiden terjadi di Jalan Hasanudin hingga depan Kodim 0809 Kediri.

Menurut Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, Kajari yang saat itu bersama keluarganya merasa terancam oleh tindakan kedua pelaku. Meski sempat memberikan tembakan peringatan ke udara, pelaku justru semakin berani dan mencoba merebut senjata api yang dibawa Kajari.

"Tembakan peringatan sudah sesuai aturan penggunaan senjata api yang berlaku bagi pejabat negara tertentu. Kajari memiliki izin resmi hingga 2025," jelas Bramastyo.

Kasatreskrim Polres Kediri Kota, Iptu M. Fathur Rozikin, menambahkan bahwa pelaku berdalih ingin mempertanyakan penggunaan mobil dinas di luar jam kerja. "Keduanya kini ditahan di Mapolres Kediri Kota untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Pelaku Meminta Maaf, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Setelah ditangkap, kedua pelaku yang merupakan anggota LSM itu pun meminta maaf atas tindakan mereka. Namun, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Iwan Nuzuardi, mengungkapkan bahwa Kajari merasa telah diikuti oleh pelaku sebelum insiden terjadi.

"Langkah pencegahan seperti ini dilakukan karena situasi dinilai membahayakan," katanya.

Regulasi Penggunaan Senjata Api oleh Pejabat Negara

Mengacu pada Peraturan Perundang-undangan Tahun 2022 tentang pengawasan senjata api, hanya pejabat tertentu seperti kepala kejaksaan, aparat Polri, TNI, dan pegawai negeri yang memenuhi syarat tertentu diperbolehkan menggunakan senjata api.

Kapolres Kediri Kota menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan senjata api untuk memastikan keselamatan semua pihak.