Sentimen
Undefined (0%)
26 Des 2024 : 16.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Karanganyar, Klaten, Solo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri

Tokoh Terkait

Meski Terendah, Kenaikan IPM Wonogiri Tertinggi di Soloraya dalam 8 Tahun

26 Des 2024 : 16.36 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Meski Terendah, Kenaikan IPM Wonogiri Tertinggi di Soloraya dalam 8 Tahun

Esposin, WONOGIRI — Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kabupaten Wonogiri pada 2024 sebesar 72,54. Meski paling rendah, kenaikan nilai IPM Kabupaten Wonogiri paling tinggi di antara kabupaten/kota di Soloraya selama delapan tahun terakhir.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, tidak memungkiri IPM Kabupaten Wonogiri paling rendah di antara kabupaten/kota di Soloraya. Akan tetapi, menurutnya kenaikan nilai IPM Wonogiri sejak dia menjabat sebagai bupati pada 2016 hingga 2024 merupakan yang paling tinggi di eks karesidenan Surakarta. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, IPM Wonogiri pada 2016 tercatat 68,23. Pada tahun 2024 ini nilai IPM itu naik menjadi 72,54. Selama delapan tahun terakhir itu, IPM Wonogiri meningkat 4,31 poin. Dibandingkan dengan kabupaten/kota di Soloraya, poin kenaikan IPM Wonogiri paling tinggi.

Tingkat kenaikan IPM yang paling mendekat Wonogiri yakni Sukoharjo yang naik 4,24 poin dari 75,06 pada 2016 menjadi 79,3 pada 2024. Disusul Klaten yang naik 4,19 selama delapan tahun terakhir menjadi 78,16 pada tahun ini.

Selanjutnya tingkat kenaikan IPM Kabupaten Sragen sebanyak 4,1 poin menjadi 75,53. Tingkat kenaikan IPM Boyolali 3,78 menjadi 75,96 pada 2024. Lalu Kota Solo dengan IPM pada 2024 sebesar 84,4 atau naik 3,64 selama delapan tahun terakhir.

Tingkat kenaikan IPM terendah sejak 2016 hingga 2024 yakni Kabupaten Karangnyar yang hanya 3,21. Tahun ini IPM Kabupaten Karanganyar sebesar 78,11.

“IPM Kabupaten Wonogiri terendah di Soloraya, iya, benar. Tetapi jangan hanya dilihat hasilnya dong. Prosesnya juga harus dilihat. Sejak 2016, keniakan IPM Kabupaten Wonogiri ini paling tinggi di Soloraya,” kata Jekek kepada Espos, Kamis (26/12/2024).

Menurut data BPS Wonogiri, rerata kenaikan IPM Wonogiri selama lima tahun terakhir 0,51 poin/tahun. Untuk diketahui, IPM adalah ukuran yang menunjukkan tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah.

IPM mengukur kualitas hidup dengan memperhitungkan tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, kehidupan yang layak.  Adapun indikator yang digunakan untuk menghitung IPM meliputi umur harapan hidup saat lahir, harapan lama sekolah, rerata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita.

Semakin tinggi nilai IPM menunjukkan pencapaian pembangunan manusia di wilayah itu semakin baik. Bupati yang akrab disapa Jekek itu berpandangan IPM Wonogiri akan lebih tinggi daripada saat ini jika metode penghitungan indeks itu disesuaikan kondisi demografi di kabupaten tersebut.

Menurutnya, banyak warga Wonogiri yang merantau sehingga tidak terpotret dalam data tersebut. Sementara mereka yang berdomisili di Wonogiri rerata adalah orang tua berpendidikan rendah.

Kurang Akurat

Akibatnya, angka rata-rata lama sekolah tetap rendah. Begitu juga dengan angka pendapatan per kapita yang dinilai Jekek kurang akurat karena tidak menghitung pendapatan warga Wonogiri yang berada di luar daerah.

“Misalnya data BPS untuk mengukur rata-rata lama sekolah itu ya harusnya dari dapodik [data pokok pendidikan]. Di situ kelihatan jelas, berapa orang yang telah menyelesaikan pendidikan. Kalau mau fair lagi, surveinya saat momen Puasa [Lebaran]. Jadi orang Wonogiri yang merantau pulang ke rumah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Wonogiri,  Rahmad Iswanto, menjelaskan kenaikan IPM Wonogiri didukung peningkatan semua komponen penyusunnya mulai dari umur panjang hingga standar hidup layak. Namun, andil paling besar kenaikan nilai IPM itu yakni dimensi umur panjang dan sehat.

Dia menerangkan sejak 2021 hingga 2024, umur harapan hidup saat lahir warga Kabupaten Wonogiri  meningkat 0,54 tahun dari 76,38 tahun menjadi 76,82 tahun. Kenaikan tingkat umur harapan hidup yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan sehat memberikan andil besar pada peningkatan IPM itu karena beberapa hal. 

Catatan Espos, pada 2024 cakupan kepesertaan JKN Kabupaten Wonogiri sudah mencapai 87%. Dengan cakupan sebesar itu Kabupaten Wonogiri sudah termasuk dalam kategori daerah Universal Health Coverage (UCH) tingkat pratama.

“Setelah kami review, umur panjang dan sehat ini yang paling banyak menyumbang peningkatan IPM di Kabupaten Wonogiri. Sementara yang lain, ada peningkatan tetapi juga belum signifikan,” kata Rahmad kepada Espos, Minggu (22/12/2024).

Harapan lama sekolah bagi anak di usia lebih dari tujuh tahun di Kabupaten Wonogiri selama 12,61. Sedangkan angka rata-rata lama sekolah 7,68 tahun. Adapun dimensi standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran per kapita penduduk juga meningkat, tetapi tidak banyak. Tahun ini pengeluaran per kapita masyarakat Wonogiri yang disesuaikan senilai Rp10,6 juta/tahun. 

Sentimen: neutral (0%)