Sentimen
Undefined (0%)
25 Des 2024 : 18.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Sukoharjo

Tokoh Terkait

Usai Kasasi Pailit Ditolak MA, 15.000 Buruh Sritex Siap Datangi Istana Presiden

25 Des 2024 : 18.44 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Usai Kasasi Pailit Ditolak MA, 15.000 Buruh Sritex Siap Datangi Istana Presiden

Esposin, SEMARANG – Sebanyak 15.000 buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex Group berencana mendatangi dan melakukan aksi di Istana Kepresidenan di Jakarta.

Sebab, permohonan kasasi oleh Mahkamah Agung (MA) yang diajukan PT Sritex terkait putusan pailit dari Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang telah ditolak sehingga status pailitnya tetap sah secara hukum.

Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, mengatakan penolakan kasasi oleh MA membuat para pekerja merasa sedih dan kecewa karena nasib dan masa depannya menjadi tidak jelas.

Oleh sebab itu, pihaknya ingin menggugah hati pemimpin dan penegak hukum, khususnya Presiden Prabowo Subianto agar mendengarkan jerit tangis kaum buruh dengan melakukan aksi di Istana Negara.

“Kami berencana melakukan aksi damai ke kantor Presiden Republik Indonesia dan Mahkamah Agung Republik Indonesia di Jakarta,” kata Slamet kepada wartawan, Rabu (25/12/2024).

Slamet mengaku telah melakukan konsolidasi dan menampung aspirasi seluruh pekerja Sritex Group yang menginginkan pemerintah hadir secara nyata dalam penyelesaian polemik kepailitan raksasa tekstil Asia Tenggara yang berpusat di Sukoharjo itu. Hasilnya para pekerja tetap ingin bisa bekerja dengan tenang seperti dulu.

“Kami ingin kelangsungan usaha tetap terjaga karena kesejahteraan pekerja itu hanya bisa diperoleh kalau pekerja memiliki pekerjaan, bekerja dan menerima upah. Bukan berapa besar pesangon,” ujarnya.

Saat disinggung kapan aksi di Istana Kepresidenan dilakukan, Slamet menyebut bahwa konsolidasikan akbar serikat buruh baru akan dilakukan pada Jumat (27/12/2024) mendatang.

Adapun tuntutan yang disampaikan kepada Presiden Prabowo yakni mendorong pemerintah turut membantu perusahaan agar going concern atau melangsungkan kegiatan usaha dalam jangka waktu tak terbatas.

Menurut Slamet, jika tidak ada kelangsungan usaha, maka sebanyak 15.000 pekerja di Sritex Group akan terdampak langsung. Tak hanya itu, ada juga 50.000 orang lainnya terdampak tidak langsung.

“Yang akan disampaikan [di depan Istana] adalah kelangsungan kerja going concern diputuskan. Kami ingin ikut mencegah terjadinya gejolak sosial jika tidak segera ada kepastian pekerja, belum lagi UMKM [usaha mikro, kecil dan menengah] komunitas terkait, lembaga pendidikan dan masyarakat sekitar yang pasti akan merasakan dampak jika pabrik Sritex benar-benar ditutup dan di lelang semua asetnya oleh kurator,” nilainya.

Sentimen: neutral (0%)