Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Zakat Fitrah
Kab/Kota: Karanganyar, Solo, Sragen
Tokoh Terkait
Milad ke-28, Yayasan Bakti Muslim Indonesia Sragen Luncurkan Sekolah Pranikah
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, KARANGANYAR--Yayasan Lembaga Bakti Muslim (YLBM) Al Falah Sragen yang kini berproses menjadi Yayasan Bakti Muslim Indonesia (YBMI) tepat berusia 28 tahun pada 24 Desember 2024.
Menapaki usia ke-28 ini, Yayasan Bakti Muslim Indonesia Sragen makin tumbuh dan berkembang. Dari semula hanya mengelola masjid dan KB/TK, kini berkembang besar telah menaungi 17 lembaga pendidikan yang terdiri atas KBIT, TKIT, SDIT, SMPIT, dan SMA IIBS, serta PPTQ Az-Zahra Sragen.
Di Milad ke-28, Yayasan Bakti Muslim Indonesia meluncurkan Sekolah Pranikah satu-satunya di Kabupaten Sragen. Peluncuran Sekolah Pranikah ini dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Bakti Muslim Indonesia Sragen, Ustaz Suparlan Abdul Hakim di Acara Milad Ke-28 YBMI Sragen di Agrowisata Amanah Karangpandan, Kabupaten Karanganyar pada Selasa (24/12/2024). Dalam kesempatan itu hadir pula mantan Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, bersama para pendiri YBMI Sragen.
Ustaz Suparlan Abdul Hakim atau karib disapa Hakim ini, mengatakan Sekolah Pranikah mulai dibuka. Pihaknya menyediakan paket-paket dalam sekolah di antaranya paket sekolah untuk muda mudi yang mempersiapkan untuk menikah. Lalu, paket pendidikan untuk pengantin baru. Paket ini ditujukan bagi pengantin baru yang belum mendapatkan bekal tentang pernikahan. Kemudian ada pula paket sekolah bagi keluarga yang telah memiliki anak. Untuk paket keluarga ini diberikan agar pasangan suami istri mampu mengelola keluarga setelah memiliki anak. Sebab, menurut Hakim, tak dipungkiri beberapa kasus persoalan anak di sekolah, terjadi karena berawal dari adanya masalah di internal keluarga.
"Jadi kami ingin memberikan bagaimana pasangan muda mudi yang akan menikah sampai yang sudah menikah dan memiliki anak mampu mengelola rumah tangganya dengan baik. Tentunya sesuai syariat agama Islam," kata Hakim saat berbincang dengan Espos pada Selasa.
Hakim mengatakan Sekolah Pranikah merupakan inovasi YBMI dalam pengelolaan di lembaga pendidikan. Hal ini sekaligus menjawab tantangan-tantangan baru bagi YBMI agar tidak stagnan dalam satu kondisi tertentu. Sesuai visinya, Hakim mengatakan Sekolah Pranikah disiapkan untuk membentuk keluarga Islam yang sakinah mawadah dan warohmah.
"Kami akan melihat bagaimana antusiasme pasar terhadap sekolah pranikah ini. Nanti pemateri ada dari Solo, Sragen sampai Yogya. Dengan model sekolah ada tatap muka dan online. Sekolah ini dibuka di Sragen. Kami juga siap fasilitasi jika bingung mencari calon saat mau nikah," kata dia.
Melalui Sekolah Pranikah ini, Hakim mengatakan diharapkan mampu menghasilkan keluarga-keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah. Kemudian yang terpenting lagi menjadi solusi penyelesaian terhadap persoalan atas tingginya angka perceraian saat ini.
Selain sekolah pranikah, di Milad ke-28 ini, Yayasan Bakti Muslim Indonesia juga meluncurkan Smart Card terhadap sistem keuangan siswa dibawah naungan YBMI.
"Kami luncurkan smart card sistem keuangan anak-anak. Jadi jajan di koperasi atau kantin sudah menggunakan kartu. Tidak lagi cash money, tapi cashless," katanya.
Hakim mengatakan sistem keuangan digital ini dilakukan seiring dengan kemajuan teknologi serta sejalan dengan visinya mencetak anak-anak ahli dan produsen teknologi, bukan konsumen teknologi. Hal ini sekaligus meminimalisir anak-anak membawa uang cash.
Lebih lanjut Hakim menjelaskan dalam kesempatan kegiatan seremonial pada puncak milad kali ini juga menyerahkan reward atau penghargaan kepada 17 pegawai teladan dari 17 unit lembaga pendidikan. Kemudian menyerahkan hadiah umrah gratis kepada lima orang pegawai.
"Alhamdulillah tahun ini bisa memberangkatkan lima orang pegawai umrah. Jumlahnya naik dari tahun lalu hanya tiga orang," kata Hakim.
Selain itu, Hakim menambahkan YBMI juga memberikan reward beasiswa pendidikan S2 bagi pegawai. Reward ini diharapkan mampu memantik semangat para pegawai menjadi lebih baik dalam mengelola dan mengembangkan YBMI. Hal ini sekaligus sejalan dengan visi yayasan yakni berkah, profesional dan bersejahteraan. Selain unit pendidikan, YBMI juga mengembangkan sayap usaha di bidang sosial kemanusiaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Bakti Peduli Indonesia dan amal usaha di bidang bisnis ekonomi Bakti Abadi Nusantara.
"Setelah 28 tahun ini, kami mengalami perkembangan pesat dari awal hanya mengurus masjid berkembang KB/TK, kemudian berdiri SDIT sampai kini sudah 17 unit lembaga pendidikan. Alhamdulillah tidak hanya bergerak di dunia pendidikan, namun LAZ untuk memperluas unit amal usaha untuk sosial kemanusiaan dan kini juga bergerak bidang bisnis ekonomi," katanya.
Sentimen: neutral (0%)