Sentimen
Undefined (0%)
25 Des 2024 : 10.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali

Beri Pesan Jaga Lingkungan, GSJA Immanuel Boyolali Buat Pohon Natal dari Limbah

25 Des 2024 : 10.17 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Beri Pesan Jaga Lingkungan, GSJA Immanuel Boyolali Buat Pohon Natal dari Limbah

Esposin, BOYOLALI--Ada yang berbeda dalam sukacita perayaan Natal 2024 di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Immanuel Boyolali, Rabu (25/12/2024).

Hiasan pohon Natal yang biasanya terbuat dari pohon cemara kini berganti berbahan botol bekas minyak goreng hingga kain bekas. Hiasan pohon Natal tersebut diletakkan di halaman GJSA Immanuel Boyolali untuk menyambut jemaat yang datang.

Ketua Panitia Perayaan Natal 2024 GSJA Immanuel Boyolali, Pendeta Muda Yodi Kristiya, menyampaikan dalam perayaan Natal tersebut dimanfaatkan untuk mengkampanyekan kesadaran lingkungan lewat pembuatan pohon Natal dari limbah atau barang tak terpakai.

“Ada tujuh pohon Natal dari berbagai sampah, antara lain dari botol bekas minyak goreng, plastik bekas, daun, kain bekas, ceting [wadah nasi], kertas, dan alumunium,” kata dia kepada Espos, Rabu.

Ia menjelaskan bahan-bahan tersebut didapatkan dari para jemaat GSJA Immanuel Boyolali. Yodi mengatakan pohon Natal sengaja dibuat dari bahan-bahan bekas sebagai pesan untuk menjaga lingkungan sekaligus menggerakkan soal ekologi.

Tujuan aksi pembuatan pohon Natal dari barang bekas yaitu untuk membantu menyadarkan masyarakat bahwa barang-barang yang dinilai bekas ternyata masih bisa dipakai.

Pendeta GSJA Immanuel Boyolali, Pdt. Krishandrika Immanuel Raharjo, mengatakan pohon dari limbah plastik tak hanya menjadi simbol perayaan Natal tapi juga mengajak masyarakat menjaga lingkungan.

Kris menyampaikan ide awal pembuatan pohon Natal berawal dari ajakan go green dan seruan Menteri Agama. Ia ingin apa yang dilakukan jemaat di gerejanya dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.

Kris juga berharap dengan upaya mengelola limbah menjadi barang yang bisa digunakan dapat dicontoh generasi berikutnya. “Harapan kami, upaya yang kami lakukan dapat berdampak besar bagi kelestarian bumi. Agar anak cucu kita dapat menikmati keindahan bumi,” kata dia.

Proses pembuatan pohon Natal tersebut juga melibatkan jemaat GSJA Immanuel Boyolali. Salah satunya Suyitno, ia ikut membuat pohon Natal dari barang bekas.

Ia menceritakan keseruan pembuatan pohon Natal dari botol bekas minyak goreng. Suyitno mengatakan pencarian botol minyak goreng dicari di beberapa warung-warung makanan.

“Kami nyarinya botol bekas minyak goreng, tapi cukup sulit. Lebih gampang nyari botol air mineral. Kami sengaja carinya botol bekas minyak goreng, karena walau beda merek, ukurannya tetap sama,” kata dia.

Ia mengumpulkan botol bekas sejak awal Desember 2024. Sekitar belasan hari mencari, terkumpul sekitar 350-an botol bekas. Botol tersebut dikumpulkan dan dicuci sampai bersih.

Kemudian, botol bekas disusun di dalam kerangka pohon Natal yang terbuat dari bahan bambu. Botol-botol lalu ditali di kerangka yang ada kemudian setelah berbentuk pohon, ditambah hiasan dari plastik bekas dan diberikan lampu.

“Sensasinya membuat pohon natal dengan botol bekas berbeda dengan bahan biasanya. Kalau ini kami harus mencari bahan-bahannya sendiri, berkreasi sendiri. Rasanya lebih puas,” kata dia.

Sentimen: neutral (0%)