Sentimen
Positif (47%)
24 Des 2024 : 19.36

Rupiah Melemah, Airlangga Sebut Masih Lebih Baik dari Mata Uang Lain

24 Des 2024 : 19.36 Views 16

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Rupiah Melemah, Airlangga Sebut Masih Lebih Baik dari Mata Uang Lain


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelemahan Rupiah itu belum berpengaruh besar pada kondisi perekonomian nasional.

Menurutnya, pelemahan nilai tukar Rupiah ini jauh lebih baik jika dibandingkan nilai tukar mata uang negara tetangga terhadap Dolar AS. Seperti nilai tukar Won Korea Selatan yang melemah sekitar 11 persen sejak awal 2024. 

Selain itu, Yen Jepang anjlok 10,16 persen dan mata uang Real Brasil yang terjun hingga 22,82 persen terhadap Dolar AS.

“Indonesia masih 5,48 persen year to date. Jadi secara fundamental kita relatif lebih kuat,” kata Menko Airlangga pada Senin 23 Desember 2024.

Kondisi ini, lanjut dia, dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu sejak Donald Trump menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat pada November 2024 lalu.

Menko Perekonomian itu mengatakan, sejak Trump terpilih sebagai Presiden AS pada 5 November 2024, mata uang Dolar terus menguat hingga 6,5 persen dengan berada di posisi 108,11.

Sejak saat itu, nilai tukar Rupiah melemah 2,73 persen. Pelemahan Rupiah ini menurut Airlangga lebih kuat dibandingkan yang dialami mata uang Won Korsel yang terdepresi hingga 3,55 persen, Yen Jepang yang melemah hingga 4,6 persen, dan Real Brasil yang terkoreksi hingga mencapai angka 5,11 persen.

Airlangga menuturkan, pelemahan rupiah juga memiliki sisi positif. Menurutnya, kondisi ini meningkatkan daya saing ekspor, terutama untuk ekspor sumber daya alam yang jadi tumpuan Indonesia.

Selain itu, sisi positif melemahnya Rupiah saat ini menjadikan neraca perdagangan RI terus berada di level positif. Bahkan, Menko Perekonomian menyebut neraca perdagangan Indonesia melebar pada November 2024.

”SDA itu bahan baku rupiah, apakah itu nikel, batu bara, atau sawit. Nah itu kan lebih dari 50 persen (porsinya). Jadi pada saat terjadi pelemahan rupiah, tentu gain-nya akan naik,” tuturnya.

Ia mengaku fundamental ekonomi nasional masih kuat jika dibandingkan dengan negara Brasil. Airlangga mengatakan, defisit anggaran RI minus 2,7 persen, hal ini masih lebih baik dibandingkan Brasil yang minus mencapai 8,7 persen. Selain itu, defisit transaksi berjalan RI sebesar 0,7 persen juga lebih baik dibandingkan Brasil yang mencapai 2,9 persen. 


"Debt to GDP dia (Brasil) 78 persen, kita 40 persen," tegas Airlangga.

Sentimen: positif (47.1%)