Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang, Dukuh, Ngawi, Sragen
Tokoh Terkait
Kerusakan Jembatan Mondokan Sragen Kian Parah, Begini Langkah Warga dan TNI
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SRAGEN--Kerusakan Jembatan Mondokan yang putus di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, semakin parah. Tanah penopang jembatan di sisi timur dan barat terus longsor karena abrasi terkikis arus air Sungai Mondokan. Fondasi jembatan sisi barat yang semula menjorok dua meter ke sungai sudah ambrol dihantam air sungai yang deras.
Demikian pula tanah penopang jembatan di sisi timur juga terus ambrol terkikis arus air. Kedalaman. Sungai juga semakin dalam dan curam, bahkan membentuk aliran curam di tengah sungai selebar lebih dari 1 meter. Demikian pula kondisi di Bendung Winong yang terletak 200 meter di sisi utara Jembatan Mondokan juga tidak ada material penghambat lagi.
Jembatan Mondokan Sragen itu merupakan salah satu jembatan penghubung wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Dia perbatasan Jateng-Jatim itu ada dua jembatan, yakni Jembatan Mondokan buatan Belanda yang putus dan jembatan milik Pemkab Ngawi yang abutmen sisi selatannya juga ambrol.
Pemkab Ngawi langsung gerak cepat dengan membuat talut dari bronjong bersih batu untuk mengantisipasi talut abutmen yang ambrol. Sementara Pemkab Sragen mengambil kebijakan langsung pembangunan permanen pada 2025.
Ketua Panitia Pembangunan Jembatan Darurat Winong, Suratno, kepada Espos, Selasa (24/12/2024), mengungkapkan kondisi Jembatan Mondokan semakin parah karena tanah penopang jembatan sudah habis tergerus air sungai. Dasar sungainya, ujar dia, juga semakin curam dan dalam. Dia mengatakan jembatan yang putus itu awalnya hanya sekitar 15 meter sekarang sudah melebar menjadi 25 meter.
"Bahkan tanggul sungai di sisi barat juga terus tergerus sedikit demi sedikit. Kami khawatir kalau banjir besar bisa menggerus tanggul dan air bisa ke permukiman warga. Dari warga dibantu aparat Polsek Gondang, Koramil Gondang, dan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] bergotong-royong mengangkut material bambu, kayu, dan baja untuk pembangunan jembatan darurat mulai Senin ini," jelas Suratno.
Dia menjelaskan kebutuhan bambu sebanyak 80 batang sudah siap. Selain itu. Suratno menjelaskan para warga dan TNI bergotong royong mengangkat batang pohon berukuran besar untuk material jembatan darurat dan diangkat menggunakan truk. Dia mengatakan juga ada alat berat yang dioperasikan untuk mengantisipasi agar tanah penopang jembatan tidak terus tergerus.
"Dengan alat berat bisa mengeser material agar tidak di tengah sungai tetapi dipinggirkan supaya air bisa lewat tengah. Kalau lewat pinggir lagi dikhawatirkan gerusan tanah semakin lebar," ujarnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto bersama Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol (Inf) Ricky Yulianto dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen meninjau lagi kondisi jembatan Mondokan yang putus dan melihat kondisi Bendung Winong yang jebol pada Senin (23/12/2024) sore.
Hasil tinjauan itu kemudian dirapatkan di Sekretariat Daerah (Setda) Sragen pada Selasa (24/12/2024). Hasil rapat tersebut menyatakan Pemkab akan membangun jembatan secara permanen pada 2025 dengan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT).
Sentimen: neutral (0%)