Sentimen
Undefined (0%)
23 Des 2024 : 20.54
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Bali United, PSIS Semarang

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait

Boikot Panser Biru dan Snex: Suporter PSIS Desak Yoyok Sukawi Mundur

23 Des 2024 : 20.54 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Boikot Panser Biru dan Snex: Suporter PSIS Desak Yoyok Sukawi Mundur

Esposin, SEMARANG - Suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Semarang Extreme (Snex), sepakat melakukan gerakan boikot untuk memprotes manajemen tim kebanggaan mereka. Aksi ini muncul akibat kekecewaan terhadap pengelolaan klub, yang dinilai buruk oleh suporter.

Plt Ketua Umum Panser Biru, Kepareng alias Wareng, mengungkapkan bahwa gerakan boikot ini dimulai karena performa PSIS Semarang yang terus merosot, ditambah keputusan manajemen menjual pemain-pemain bintang.

“Gerakan boikot ini sudah dilakukan dua kali, pertama pada 11 Desember saat PSIS melawan Bali United. Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami dipenuhi,” ujar Wareng kepada Espos, Senin (23/12/2024).

Tuntutan: Yoyok Sukawi Mundur

Tuntutan utama suporter adalah agar Yoyok Sukawi melepas kendali saham mayoritas PSIS Semarang. Wareng menilai di bawah kepemimpinan Yoyok, PSIS Semarang tidak menunjukkan prestasi yang membanggakan.

“PSIS malah di-banned FIFA. Pemain-pemain bintang keluar gara-gara masalah gaji. Ini memalukan bagi warga Kota Semarang,” tegasnya.

Ketua Umum Snex, Nur Yahya alias Kentur, turut menyoroti PSIS yang dianggap kerap dijadikan alat politik oleh Yoyok Sukawi.

“Kami ingin saham mayoritas dipegang orang profesional. Selama 23 tahun, PSIS tidak punya prestasi yang layak dibanggakan,” ucap Kentur.

Aksi Ricuh: Polisi Gunakan Gas Air Mata

Gerakan boikot memuncak dalam aksi demo pada Minggu (22/12/2024) malam, usai pertandingan PSIS melawan Malut United. Demonstrasi berujung ricuh, dan aparat menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Kentur menyesalkan penggunaan gas air mata yang menyebabkan banyak suporter terluka dan harus dilarikan ke RSUP Dr. Kariadi. “Saya harap polisi tidak lagi menggunakan gas air mata. Banyak anggota kami yang terkena dampaknya, bahkan ada yang pingsan,” katanya.

 

Sentimen: neutral (0%)