Harga Minyak Mentah Bangkit Ditopang Harapan Pasar pada Kebijakan AS
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Senin (23/12) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan.
Data inflasi ini menghidupkan kembali harapan pasar pada pelonggaran kebijakan AS lebih lanjut pada tahun depan, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak dunia.
Minyak mentah berjangka Brent naik 26 sen atau 0,4 persen menjadi US$73,20 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik 31 sen atau 0,5 persen menjadi US$69,77 per barel.
"Aset berisiko, termasuk minyak mentah berjangka dan ekuitas AS, telah memulai minggu ini dengan pijakan yang lebih kuat," kata analis pasar IG Tony Sycamore, dikutip Reuters.
Ia menambahkan turunnya inflasi AS ini membantu meredakan kekhawatiran setelah pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), yang agresif.
"Saya pikir Senat AS yang meloloskan Undang-undang untuk mengakhiri penutupan singkat selama akhir pekan telah membantu," imbuhnya.
Kedua patokan minyak turun lebih dari 2 persen pada minggu lalu karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global, serta permintaan minyak setelah bank sentral AS mengisyaratkan kehati-hatian atas pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
Riset perusahaan penyulingan minyak terkemuka Asia, Sinopec, menunjukkan konsumsi minyak Tiongkok mencapai puncaknya pada 2027 juga menekan harga minyak.
Presiden terpilih AS Donald Trump pada hari Jumat mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan impor minyak dan gas AS atau menghadapi tarif atas ekspor blok tersebut.
Komisi Eropa mengatakan siap berdiskusi dengan Trump tentang cara memperkuat relasi yang sudah terbangun kokoh antara Eropa-AS, termasuk di sektor energi.
Kemarin, Trump juga mengancam akan menegaskan kembali kendali AS atas Terusan Panama, seraya menuduh Panama mengenakan tarif yang berlebihan untuk menggunakan jalur Amerika Tengah.
(pta/pta)
Sentimen: negatif (96.8%)