Sentimen
Undefined (0%)
23 Des 2024 : 11.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Menbud Tegaskan Nusantara Adalah Awal Penting dalam Evolusi Manusia

23 Des 2024 : 11.11 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Menbud Tegaskan Nusantara Adalah Awal Penting dalam Evolusi Manusia

Esposin, JAKARTA – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, secara resmi membuka pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus Erectus” di Museum Nasional Indonesia pada Jumat (20/12/2024) malam. 

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya peran Indonesia sebagai salah satu pusat evolusi dan adaptasi manusia purba di dunia.

“Sebaran fosil manusia purba di Indonesia menempatkan Nusantara sebagai salah satu pusat adaptasi dan evolusi hominin awal. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia adalah ruang hidup manusia purba yang terus bertahan, mencerminkan kemampuan mereka yang luar biasa untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dinamis,” ujar Menteri Fadli seperti dikutip dari rilis. 

Salah satu koleksi unggulan yang menjadi sorotan dalam pameran ini adalah tengkorak Homo erectus, dikenal sebagai S-17, yang merupakan fosil Homo erectus paling lengkap di dunia. 

“Untuk pertama kalinya, masterpiece ini dipamerkan pada publik dalam pameran ini,” ujarnya.

Selain koleksi manusia purba, pameran ini juga menampilkan temuan fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon yang memperkaya narasi tentang ekosistem awal Nusantara.

Dalam narasi global, teori Out of Africa telah mendominasi pembahasan asal-usul manusia. Namun, Fadli Zon menyampaikan bahwa penemuan fosil-fosil manusia purba di Indonesia memberikan perspektif baru. 

“Narasi ini menegaskan bahwa Nusantara adalah titik awal penting dalam bab besar evolusi manusia. Dengan bukti-bukti ini, Indonesia sekali lagi menjadi saksi dan berperan sentral sebagai episentrum adaptasi, inovasi, dan keberlanjutan,” tegas Menbud.

Sebagai kementerian baru, Kementerian Kebudayaan memiliki visi besar untuk memajukan budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. Fadli Zon menyebutkan bahwa pameran ini merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut. 

“Melalui pameran ini, kita mengingatkan dunia bahwa bab pertama peradaban manusia tidak hanya dimulai di Afrika, tetapi juga menemukan kekuatan dan kompleksitasnya di Nusantara,” ujarnya.

Menteri Kebudayaan juga mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung pameran ini, termasuk para peneliti, kurator, dan pengelola museum, seperti Museum Geologi Bandung, Situs Sangiran, Museum Mpu Tantular, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan lainnya.

“Semoga pameran ini dapat menjadi langkah besar dalam menegaskan peran Indonesia di panggung dunia sebagai episentrum peradaban purba,” ujarnya.

Pembukaan pameran juga disertai peluncuran buku Prasejarah dan Museum Sejarah Indonesia ditandai dengan pemukulan tifa dan pertunjukkan multimedia yang berlangsung meriah. Selain dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan, pembukaan pameran juga turut dihadiri oleh Duta besar Belanda; Mr. Marc Gerritsen; Duta besar India, Mr. Shri Sandeep Chakravorty; Duta besar Malaysia, Dato’ Syed Md. Hasrin Syed Hussin; Duta besar Ethiopia, Prof. Fekadu Beyene Aleka, para peneliti dan arkelog.

Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?” akan berlangsung hingga 20 Januari 2025 dan terbuka untuk umum. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memahami dan melestarikan warisan budaya serta menjadikan Indonesia sebagai
pusat pembelajaran peradaban dunia.

Sentimen: neutral (0%)