BMKG Ungkap Penyebab Banyaknya Bencana Hidrometeorologi
Beritasatu.com Jenis Media: Regional
Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, menyoroti banyaknya bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Dwikorita menjelaskan, musim hujan kali ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya fenomena La Nina lemah.
La Nina adalah anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang lebih dingin dari biasanya, dan kini berdampak pada meningkatnya curah hujan.
"Tahun lalu kita menghadapi El Nino yang bersifat kering, sedangkan tahun ini La Nina lemah, menjadi pemicu terbentuknya awan hujan," jelas Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip Senin (23/12/2024).
Fenomena ini, menurutnya, meningkatkan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia hingga 20–40 persen.
Selain La Nina, Indonesia juga menghadapi dinamika atmosfer lainnya, seperti bibit siklon, gelombang Rossby, madden-julian oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan potensi cold surge dari Siberia.
Faktor-faktor ini memicu cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, yang diproyeksikan terus terjadi hingga momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dwikorita menyampaikan, BMKG sejak November 2024 juga telah rutin memberikan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi.
Sentimen: negatif (93.4%)