Sentimen
Undefined (0%)
22 Des 2024 : 21.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Joglo, Solo

Tokoh Terkait

Underpass Joglo Solo Hampir Kelar, Warga Sekitar Minta Solusi Masalah Banjir

22 Des 2024 : 21.14 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Underpass Joglo Solo Hampir Kelar, Warga Sekitar Minta Solusi Masalah Banjir

Esposin, SOLO -- Warga yang tinggal di sekitar proyek underpass Joglo, Banjarsari, Solo, minta segera ada solusi masalah banjir yang menghantui mereka beberapa waktu terakhir seiring berjalannya proyek tersebut.

Apalagi proyek penataan kawasan Simpang Joglo bakal selesai Desember 2024 ini. Mereka khawatir jika masalah banjir tak selesai sebelum proyek berakhir, masalah banjir itu akan terlupakan. Mereka berharap pelaksana proyek tidak lepas tangan begitu saja setelah underpass rampung.

Ketua RW 001 Sambirejo, Banjarsari, Solo, Agus Setyo Utomo, mengatakan kampungnya belakangan menjadi langganan banjir jika terjadi hujan lebat. Menurut Agus, banjir di wilayahnya terjadi akibat dampak proyek pembangunan underpass Joglo.

Dia menjelaskan proyek tersebut membuat saluran air kampungnya terbendung atau buntu di area proyek. Sehingga air meluap dan menggenangi jalanan kampung dan puluhan rumah warga.

Hal itu seperti terjadi pada Minggu (22/12/2024). Hujan lebat di Solo sejak siang hingga sore membuat puluhan rumah dan jalan di permukiman warga Kampung Sambirejo RW 001 Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, yang berada tak jauh dari underpass Joglo, Solo, tergenang banjir. 

Agus menyebut banjir hari itu melanda RT 001, RT 002, dan RT 003 wilayah RW 001. Banjir tersebut mengakibatkan lebih dari 70 rumah dan jalan-jalan kampung terendam banjir setinggi betis orang dewasa.

"Saya tadi sempat nangis juga. Ealah angger udan kok mesti banjir. Kasur-kasur teles kabeh, dan barang-barang di rumah pada basah," kata dia kepada Espos, Minggu (22/12/2024).

Dia berharap meskipun  proyek underpass Joglo dikabarkan segera rampung, persoalan banjir di wilayahnya diselesaikan terlebih dahulu. Sebab dia khawatir setelah proyek underpass rampung pelaksana proyek meninggalkan begitu saja persoalan banjir di wilayahnya.

"Saat ini ketakutan warga termasuk saya itu ya saat proyeknya rampung terus ditinggal begitu saja dan banjir ini terus terulang. Maka setelah [underpass] rampung persoalan banjir ini harus diselesaikan juga,"  kata dia.

Warga RT 001/RW 001, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, Sutrisno, 60, tidak menampik pembangunan underpass yang menelan anggaran Rp284,7 miliar tersebut berdampak pada area rumahnya tergenang air saat hujan.

Titik Terendah

“Kurangnya [dampak negatif] dari proyek ini, sekarang setiap hujan bagian belakang rumah saya tergenang air, lumayan tinggi, selutut orang dewasa,” kata dia kepada Espos, belum lama ini.

Dia menjelaskan sebelum ada penataan di Simpang Joglo, kawasan sekitar rumahnya hampir tidak pernah banjir saat hujan. Tapi wilayah di seberangnya, tepatnya di depan kampus Unisri Solo kerap banjir.

“Tapi sekarang, hujan setengah jam saja mulai tergenang air, kurang lebih 50 sentimeter. Kalau dulu tunggu hujan lebat dan lama baru air itu menggenang. Ya setelah saya berharap pemerintah juga memperbaiki drainase biar enggak banjir lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Teguh Prakosa membenarkan dampak pembangunan simpang dan underpass Joglo selama dua tahun terakhir mengakibatkan beberapa daerah di sekitarnya banjir. Menurutnya, warga atau daerah terdampak perlu diberikan kompensasi.

“Dampak selama dua tahun itu ada daerah yang banjir. Itu yang harus diberi kompensasi. Ya bagaimanapun itu rakyat kita,” kata dia saat ditemui awak media di SMKN 4 Solo, Kamis (19/12/2024).

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.5 Jawa Tengah Balai Besar Pelaksana Jalan (BBPJN) Jateng-DIY, Emy Eko Setyowati, dalam jawaban tertulis merespons pertanyaan Espos, Rabu (11/12/2024) siang, mengatakan permasalahan banjir di kawasan simpang Joglo seperti yang terjadi di Kampung Sambirejo RW 001 tidak terselesaikan bila hanya dengan pekerjaan drainase pada paket pembangunan underpass Joglo.

Sebab, wilayah Joglo merupakan titik terendah. “Lokasi Simpang Joglo memang menjadi titik terendah sehingga harus didukung program penanganan lanjutan dari setiap pemilik kewenangan jalan baik di lingkup jalan provinsi, jalan kota maupun drainase di rumaja [ruang manfaat jalan] kereta api,” jelas dia.

Sentimen: neutral (0%)