Sentimen
Undefined (0%)
22 Des 2024 : 19.38
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Institusi: MUI

Kab/Kota: Bekasi, Denpasar, Sidoarjo, Solo, Surabaya

Didanai UEA, Solo Disasar Gerakan Sedekah Sampah Indonesia oleh Kemenko Marves

22 Des 2024 : 19.38 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Didanai UEA, Solo Disasar Gerakan Sedekah Sampah Indonesia oleh Kemenko Marves

Esposin, SOLO -- Solo menjadi satu dari lima kota di Indonesia yang disasar program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia atau Gradasi yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan UNDP Indonesia dan didanai Uni Emirat Arab (UEA).

Sosialisasi program Gradasi di Balai Kota Solo, Minggu (22/12/2024), dihadiri Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan Asisten Deputi Ekonomi Sirkular dan Dampak Lingkungan Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rofi Alhanif.

Wali Kota Solo Teguh Prakosa dalam kesempata itu menyatakan komitmen Pemkot untuk mengurangi sampah plastik yang terbuang ke sungai hingga laut. Teguh menjelaskan upaya mengurangi sampah plastik yang terbuang ke laut merupakan salah satu visi misi Presiden Prabowo Subianto.

Sejumlah kementerian atau lembaga terkait menindaklanjuti melalui program masing-masing. “Di samping program, saya yakin butuh komitmen dan konsistensi dari kepala daerah supaya berjalan efektif dan efisiensi. Sasarannya masing-masing rumah tangga supaya lebih sadar untuk memilah sampah,” jelas Teguh kepada wartawan seusai sosialisasi.

Menurut Teguh, sudah ada program mengurangi sampah plastik di Kota Solo, misalnya toserba menggunakan kemasan ramah lingkungan, toko menyediakan peralatan minum yang ramah lingkungan. Namun, kalangan UMKM maupun pasar tradisional masih menggunakan plastik.

“Kami menyiapkan masa transisi supaya bisa berkelanjutan, termasuk sisi teknis Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Solo diperkuat dengan anggaran. Program Gradasi didanai Uni Emirat Arab [UEA] harus didampingi dengan anggaran [APBD]” jelas Teguh.

Teguh mengatakan akan melakukan kajian di mana saja lokasi untuk menjalankan Gradasi, apakah di tempat ibadah, pasar tradisional, dan taman cerdas. Pilah sampah atau sedekah sampah bisa dijalankan tanpa menjadikan tempat berkegiatan menjadi kumuh.

Menurut Teguh, sebelumnya UEA telah memberikan sejumlah bantuan kepada Solo, antara lain pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, dana hibah US$15 juta, Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia, dan menjanjikan pembangunan Islamic Center.

Asisten Deputi Ekonomi Sirkular dan Dampak Lingkungan Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rofi Alhanif, menjelaskan pemerintah memiliki program ekonomi sirkular.

"Semaksimal mungkin memanfaatkan sampah, pertama mengurangi sampah, lalu mendaur ulang, mengguna ulang, sehingga sampah ke TPA [Tempat Pembuangan Akhir] semakin berkurang. Kami kurangi sampah dari hulu, salah satunya memilah sampah. Yang bernilai ekonomi plastik atau pangan kami manfaatkan,” papar dia.

Sungai Penyumbang Sampah Plastik

Menurut dia, salah satu program yang dijalankan yakni Gradasi. Pemerintah menanggapi masalah serius tersebut dengan menerbitkan Peraturan Presiden No 83/ 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang berisi target pengurangan sampah laut sebesar 70% pada 2025 dan pembentukan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).

Lebih lanjut, Sekretariat TKN PSL dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), didukung United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia meluncurkan program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi) pada 2021 yang mengintegrasikan pendekatan agama dan lingkungan untuk meningkatkan pengelolaan sampah dari ranah masyarakat.

Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan UNDP Indonesia menyepakati perjanjian kerja sama penanganan sampah plastik di laut dengan Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) yang diwakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim serta organisasi nonprofit Clean Rivers, April 2024.

Kolaborasi ini menargetkan pengelolaan 5.000 ton sampah plastik dari ruas-ruas sungai yang dipilih dan telah berkontribusi pada pengurangan kebocoran sampah plastik ke laut hingga 42% dari target 70% pada 2025. “Kami bekerja sama dengan UEA di lima daerah, yakni Solo, Surabaya, Sidoarjo, Bekasi, dan Denpasar,” papar Rofi.

Menurut dia, hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional menunjukkan 11 sungai di Jawa berkontribusi terhadap sampah di laut, salah satunya Sungai Bengawan Solo. Sampah tersebut dapat merusak ekosistem laut, membahayakan satwa liar, dan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia.

Plastik tidak akan terurai dan hilang di lingkungan, plastik hanya dapat terpecah atau terdegradasi menjadi bentuk baru yaitu mikroplastik. Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh.

Dia menjelaskan akan meminta arahan Wali Kota Solo di mana akan lokasi untuk menjalankan program Gradasi. Nantinya Gradasi akan berkolaborasi dengan bank sampah maupun Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, and Recycle di Kota Solo yang sudah berjalan.

Sentimen: neutral (0%)