Jelang Prabowo ke India, Substansi Kemitraan Ekonomi Disusun
Medcom.id Jenis Media: Ekonomi
Jakarta: Serangkaian kegiatan dan substansi kemitraan ekonomi disusun jelang kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke India. Penyusunan digagas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar India di Indonesia.
Kunjungan kenegaraan Prabowo ke India direncanakan berlangsung pada 25-26 Januari 2025.
"India dan Indonesia mempunyai relasi yang cukup panjang bukan hanya secara histori dan kultural, tapi juga ekonomi bahkan politik," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.
Pernyataan Anin, sapaan Anindya, dikemukakan usai bertemu dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.
Dalam pertemuan itu, Anin didampingi Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa; Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia Bernardino Vega; dan Kepala Staf Chairman Office Kadin Indonesia, Harya Hidayat.
"Selama ini kita lihat dua-duanya (Indonesia dan India) merupakan non-aligned countries. Zaman dulu kita ingat mengenai KTT non-blok dunia (kedua negara) bagian dari pendukung upaya ini. Tapi sekarang kita bicara mengenai ekonomi," kata Anin.
Anin menjelaskan, dalam diskusi itu, baik Indonesia maupun India telah melihat banyak hal. Beberapa di antaranya dari sisi resiliensi atau swasembada pangan, swasembada energi, maupun ketahanan kesehatan.
"Bapak Presiden (Prabowo) diundang menjadi tamu spesial, guest of honor, pada Republic Day (Hari Kemerdekaan) India pada 26 Januari (2025). Jadi, kita melihat dari sisi Kadin, bukan saja government to government, tapi juga business to business kita kedepankan," ujar Anin.
Jadi Ketua IndCham
Dalam kesempatan itu, Anin mendapat kehormatan menjadi Ketua IndCham (India Indonesia Chamber of Commerce). "Saya tentu akan mengiyakan karena bagus buat Indonesia,” kata dia.
Anin berharap IndCham menjadi wadah untuk memperluas konektivitas bisnis antar-kedua negara. Sebagai langkah konkret, Anin memastikan Kadin Indonesia bersama Confederation of Indian Industry (CII) sebagai mitra atau counterpart mengadakan forum bisnis saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke India.
"Forum ini akan menjadi ajang untuk memformalkan kolaborasi di bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan. Kami di Kadin meyakini IndCham membawa manfaat bagi masyarakat luas, termasuk usaha kecil, bukan hanya perusahaan besar," ujar dia.
Anin menambahkan, kolaborasi Indonesia dan India diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa kedua negara. "Karena India dan Indonesia adalah negara besar. India (berpenduduk) sekitar 1,3 miliar orang, Indonesia hampir 300 juta. Jadi kita lihat bahwa kolaborasi ini benar-benar bisa menyejahterakan (semua)," kata dia.
Prioritas sama
Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty mengatakan, kedua pihak telah membahas bagaimana hubungan bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia, ke depannya bisa dijalin secara lebih mendalam.
Sebab, menurut dia, sebagai negara yang sedang sama-sama berkembang, Indonesia dan India bisa berkembang bersama menuju tahun 2045 dan 2047 sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah masing-masing.
"Penunjukan Pak Anindya (sebagai ketua IndCham) adalah langkah besar. Kami optimistis hubungan bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia akan semakin berkembang pesat di masa depan," ujarnya.
Sandeep juga menambahkan tentang bagaimana perjanjian bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia. Menurut dia, prioritas Presiden Prabowo juga sejalan dengan visi pemerintah India.
Menurut Sandeep, akan ada prioritas kolaborasi antara India dan Indonesia di antaranya berupa kerja sama di bidang keamanan, digitalisasi, kesehatan, pendidikan, bisnis dan ekonomi.
Turut hadir mendampingi Sandeep dalam pertemuan itu adalah Deputy Chief of Mission Kedubes India untuk Indonesia, Bijay Selvaraj, dan Counsellor (Economic & Commerce) Kedubes India untuk Indonesia, Malvika Priyadarshini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(UWA)
Sentimen: positif (99.9%)