Sentimen
Positif (100%)
21 Des 2024 : 02.06
Informasi Tambahan

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

Kemendukbangga Luncurkan Logo Baru, Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

21 Des 2024 : 02.06 Views 25

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Nasional

Kemendukbangga Luncurkan Logo Baru, Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta: Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perubahan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM).  Peluncuran menjadi bagian dari upaya kementerian untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 melalui berbagai program inovatif. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian  diiringi dengan pergantian logo. Prosesnya melalui sayembara dan penilaian oleh para ahli serta perguruan tinggi.  "Hasilnya adalah logo baru yang melambangkan semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru. Maka, hari ini kita resmi meluncurkannya,” ujar Wihaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Desember 2024.  Wihaji menambahkan, kementerian memiliki dua program: melanjutkan dan menyempurnakan. Program lama akan dilanjutkan dan program baru akan dibuat quickwin.  "Kita memiliki lima quickwin. Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) untuk satu juta anak Indonesia," ujar Wihaji. "Termasuk juga  Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, dan AI Super Apps tentang keluarga," tambah Wuhaji.. Rebranding logo baru, menurut Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN  berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Logo baru ini  mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen. Persoalan stunting, menurut Wihaji merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN  melibatkan masyarakat sekitar.  "Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix," urai Wihaju. Wihaji mengatakan, jajarannya sudah mengundang, bekerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah stunting. Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta. "Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Wihaji.

Jakarta: Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perubahan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM). 
 
Peluncuran menjadi bagian dari upaya kementerian untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 melalui berbagai program inovatif.
 
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian  diiringi dengan pergantian logo. Prosesnya melalui sayembara dan penilaian oleh para ahli serta perguruan tinggi. 
"Hasilnya adalah logo baru yang melambangkan semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru. Maka, hari ini kita resmi meluncurkannya,” ujar Wihaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Desember 2024. 
 
Wihaji menambahkan, kementerian memiliki dua program: melanjutkan dan menyempurnakan. Program lama akan dilanjutkan dan program baru akan dibuat quickwin. 
 
"Kita memiliki lima quickwin. Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) untuk satu juta anak Indonesia," ujar Wihaji.
 
"Termasuk juga  Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, dan
AI Super Apps tentang keluarga," tambah Wuhaji..
 
Rebranding logo baru, menurut Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN  berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Logo baru ini  mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
 
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen.
 
Persoalan stunting, menurut Wihaji merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN  melibatkan masyarakat sekitar. 
 
"Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix," urai Wihaju.
 
Wihaji mengatakan, jajarannya sudah mengundang, bekerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah stunting. Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta.
 
"Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Wihaji.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ALB)

Sentimen: positif (100%)