Sentimen
Undefined (0%)
20 Des 2024 : 17.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dukuh, Ngawi, Sragen

Tokoh Terkait

Warga 3 RT di Tunggul Sragen Berswadaya Bangun Jembatan Darurat dari Bambu

20 Des 2024 : 17.44 Views 5

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Warga 3 RT di Tunggul Sragen Berswadaya Bangun Jembatan Darurat dari Bambu

Esposin, SRAGEN—Warga tiga rukun tetangga (RT) di wilayah Dukuh Winong dan Dukuh Munggur, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, berswadaya membangun jembatan darurat di lokasi Jembatan Mondokan yang putus lantaran diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Jembatan yang menghubungkan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) itu menjadi akses vital bagi warga yang bersekolah, berdagang, dan buruh pabrik. Aparat TNI pun siap membantu dalam pengerjaan jembatan darurat tersebut.

Tokoh masyarakat Dukuh Winong, Teguh Widodo, kepada Espos, Jumat (20/12/2024), mengungkapkan warga di RT 022 Dukuh Winong dan RT 023-024 di Dukuh Munggur, Desa Tunggul, Gondang, Sragen, berswadaya membangun jembatan darurat berbahan bambu. Dia menyampaikan setiap RT iuran dana Rp5 juta untuk proses pembangunan jembatan darurat tersebut. Dia mengatakan panjang jembatan yang dibangun mencapai 30 meter dan lebar dua meter.

“Kami rencana pinjam baja ke Balai Desa Tunggul untuk lantai jembatan darurat itu. Jembatan itu menjadi akses vital bagi warga, khususnya yang bersekolah, berdagang ke pasar, dan warga yang bekerja di pabrik. Banyak anak-anak di Tunggul Gondang, Desa Sambi dan Dawung Sambirejo yang sekolah di wilayah Sine, Kabupaten Ngawi Jatim. Anak-anak itu sampai tidak mau masuk sekolah karena jarak tempuh yang memutar itu terlalu jauh. Mereka ada yang MI Ketanggung, Mts, dan SMA di wilayah Sine, Ngawi. Demikian juga banyak anak-anak di Sine yang sekolah di wilayah Gondang, Sragen,” kata Teguh.

Dia berencana mulai Sabtu (21/12/2024) warga mulai menebang bambu dan Minggu (22/12/2024) sudah bisa dieksekusi. Dia berharap ada bantuan dari para pihak untuk pembangunan jembatan darurat. Dia mengatakan tadi ada perwakilan warga yang menghadap Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto untuk meminta bantuan jembatan darurat. Namun, dari Sekda menyampaikan akan membangun jembatan permanen karena sudah ada dana belanja tak terduga (BTT) senilai Rp10 miliar.

Dandim 0725/Sragen, Letkol (inf) Ricky Yulianto, sempat meninjau lokasi Jembatan Mondokan yang putus di wilayah Dukuh Winong RT 022, Desa Tunggul, Gondang, Sragen. Dia menyampaikan dari Pemkab Sragen nanti yang menyiapkan pembangunan jembatannya. Kalau dari Kodim, jelas dia, berpesan untuk membantu mewujudkan jembatan darurat karena jembatan itu merupakan jalur ekonomi masyarakat. “Nanti dari Koramil dan Babinsa siap membantu pembangunan jembatan darurat itu. Prinsipnya kami siap membantu Pemkab, pemerintah kecamatan, sampai ke pemerintah desa, minimal darurat dulu,” ujarnya.

Sementara, para warga masih hilir mudik melihat kondisi jembatan yang putus itu. Salah satunya Simin, 61, warga Dukuh Tarik, Desa Tunggul, Gondang, Sragen. Dia melihat material jembatan yang ambrol terus bertambah karena masih terjadi banjir. Gerusan air dasar sungai juga semakin curam. “Setelah jembatan putus itu ada banjir lagi. Bahkan pohon jatu di pekarangan saya ikut ambruk. Pohon sengon berukuran besar pun seperti berjalan sendiri di air karena terbawa arus banjir Sungai Sawur.

Warga Dukuh Ngelo, Desa Glonggong, Gondang, Sragen, Wakidi, 61, mengatakan material dasar sungai itu empuk sehingga mudah tergerus arus air. Dia berharap jembatan yang putus itu dibangun kembali, minimal yang mendesak jembatan darurat dulu agar aktivitas warga bisa berjalan. “Putusnya jembatan ini kan karena Bendung Winong yang jebol itu. Selama ada bendung arus air tidak deras,” ujarnya.

 

Sentimen: neutral (0%)