Sentimen
Positif (99%)
20 Des 2024 : 13.04
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Cilangkap

Partai Terkait
Tokoh Terkait

KRI SIM-367 siap hadapi berbagai jenis ancaman selama tugas di Lebanon

20 Des 2024 : 13.04 Views 13

Antaranews.com Antaranews.com Jenis Media: Politik

KRI SIM-367 siap hadapi berbagai jenis ancaman selama tugas di Lebanon

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang dikirim oleh TNI untuk menjalankan misi perdamaian di Lebanon selama setahun ke depan siap menghadapi berbagai jenis ancaman.

Laksamana Ali, saat jumpa pers di geladak heli KRI Sultan Iskandar Muda (SIM), Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Kamis, menjelaskan KRI SIM-367 beserta seluruh personel dan alutsista yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P UNIFIL telah mengikuti rangkaian latihan pratugas dan latihan-latihan operasi laut sebelum mereka berlayar meninggalkan Jakarta menuju Beirut, Lebanon, sore ini.

“Dalam latihan-latihan pratugas ini, kapal harus mampu menghadapi semua ancaman, baik ancaman dari udara, di permukaan, maupun dari bawah permukaan. Tetapi intinya, kapal harus bisa self-defense, membela diri. Itu yang utama,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers.

Dia melanjutkan KRI SIM-367 yang menjalankan misi perdamaian di Lebanon bersama Maritime Task Force UNIFIL tidak dipersiapkan untuk menyerang, tetapi untuk membela diri dan melindungi apapun yang dimandatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagaimana ditetapkan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.

Tidak hanya latihan pratugas, Laksamana Ali menegaskan seluruh personel Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL sepanjang berlayar menuju Lebanon dan selama menjalankan tugasnya di perairan Lebanon juga bakal rutin menggelar latihan.

“Kita tahu ancaman-ancaman seperti di Laut Merah, bagaimana ada serangan drone. Nah, ini harus siap menghadapi hal-hal seperti itu baik (serangan) drone dari udara maupun drone dari permukaan,” kata Laksamana Ali.

Dia juga menyebut para prajurit TNI Angkatan Laut personel Satgas MTF TNI juga terlatih untuk menghadapi berbagai serangan yang bersifat mendadak. Kemampuan itu, KSAL menjelaskan, penting dimiliki setiap personel mengingat situasi konflik di Lebanon yang dapat memburuk sewaktu-waktu.

“(Kemampuan) itu dilatihkan terus,” kata Ali.

Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P mengawali misinya ke Lebanon hari ini setelah keberangkatan mereka dilepas Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, di Lapangan PRIMA, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis pagi. Selepas itu, KSAL memberikan pembekalan secara langsung kepada seluruh personel satgas, dan melepas keberangkatan mereka dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, pada sore hari.

Gelombang baru Satgas MTF TNI itu terdiri atas 120 orang prajurit yang seluruhnya dari TNI AL, kemudian satu kapal perang berjenis korvet dari Koarmada II TNI AL, dan satu helikopter antikapal selam Panther HS-1306 dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).

Di Beirut, Satgas MTF akan melanjutkan misi perdamaian bersama pasukan perdamaian PBB dari berbagai negara, yang selama setahun terakhir dijalankan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL.

Umumnya masa penugasan Satgas MTF TNI di Lebanon berlangsung selama setahun.

Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Indonesia saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230 prajurit.

. KSAL ingatkan ancaman perompak saat KRI SIM-367 berlayar ke Lebanon

. KRI SIM-367 tinggalkan Jakarta berlayar menuju Lebanon

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024

Sentimen: positif (99.8%)