Sentimen
Undefined (0%)
19 Des 2024 : 19.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri

Kasus: pengangguran, PHK

Tokoh Terkait

Diduga akibat PHK, Jumlah Pengangguran Wonogiri Tambah 2.400-An Orang pada 2024

19 Des 2024 : 19.04 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Diduga akibat PHK, Jumlah Pengangguran Wonogiri Tambah 2.400-An Orang pada 2024

Esposin, WONOGIRI — Jumlah pengangguran di Kabupaten Wonogiri bertambah 2.400-an orang menjadi 16.195 orang pada 2024. Tahun lalu, jumlah pengangguran di Kabupaten Wonogiri sebanyak 13.730 orang. Pemutusan hubungan kerja (PHK) disebut menjadi biang pemicu bertambahnya jumlah pengangguran tersebut.

Kondisi itu terpotret dalam survei ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri. Dalam Berita Resmi Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Wonogiri, tingkat pengangguran pada 2024 tercatat sebesar 2,4% atau naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 1,92%. Survei ketenagakerjaan itu dilakukan pada Agustus 2024.

Kepala BPS Wonogiri, Rahmad Iswanto, menerangkan jumlah orang yang menganggur di Kabupaten Wonogiri bertambah sekitar 2.400 orang. Kenaikan jumlah pengangguran di Wonogiri itu sebenarnya tidak terlalu signifikan. Bertambahnya orang menganggur itu diduga akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan tekstil.

Hal itu terpotret dari anomali data jumlah pengangguran berdasarkan jenis kelamin. Pada tahun-tahun sebelumnya, pengangguran banyak disumbang laki-laki. Sementara pada 2024, perempuan justru menjadi kontributor pengangguran tertinggi.

Rahmad menjelaskan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengangguran pada perempuan naik signifikan pada tahun ini. Tahun lalu, tingkat pengangguran perempuan hanya 1,47%, sedangkan pada 2024 ini meningkat menjadi 2,52%. Sebaliknya, laki-laki pengangguran cenderung menurun dari 2,34% pada tahun 2023 menjadi 2,31% per Agustus 2024. 

“Setelah kami telaah, ternyata ini dampak dari PHK perusahaan tekstil besar di Sukoharjo. Seperti diketahui, karyawan di perusahaan tekstil itu kebanyakan perempuan. Banyak perempuan di Wonogiri bekerja di sana, kemudian dirumahkan. Ini juga dirasakan sektor transportasi. Penumpang perempuan dari Wonogiri ke Sukoharjo sekarang berkurang,” jelas Rahmad saat ditemui Espos di kantornya, Kamis (19/12/2024).

Secara persentase, dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah, tingkat pengangguran Kabupaten Wonogiri sebenarnya terendah nomor dua setelah Kabupaten Temanggung. Akan tetapi, jika ditelaah lebih dalam, kualitas ketenagakerjaan di Kabupaten Sukses ini belum dapat dikatakan baik. 

Distribusi Penduduk Bekerja

Dia menerangkan dari 658.920 penduduk yang bekerja, sebanyak 25,2% merupakan pekerja keluarga yang tidak dibayar. Distribusi penduduk bekerja lainnya yaitu buruh karyawan atau pegawai sebanyak 24,07%. Disusul penduduk yang berusaha dibantu pekerja tidak tetap sebanyak 21,91%. Hanya 19,12% penduduk bekerja yang berusaha sendiri. Kemudian 8,55% pekerja bebas dan 1,16% berusaha dibantu pekerja tetap. 

“Jika dilihat kebanyakan pekerja di Wonogiri itu ternyata tidak dibayar. Mereka pekerja rumahan. Misalnya istrinya ikut kerja suami yang berdagang. Tetapi istrinya tidak dibayar,” ujar dia.

Selain itu, berdasarkan proporsinya, pekerja di Wonogiri sebagian besar masih bekerja di sektor informal mencapai 74,78%. Sisanya atau 25,22% bekerja di sektor formal. Rata-rata pendapatan bersih sebulan pekerja informal ini di bawah upah minimum kabupaten (UMK) yaitu sekitar Rp1,4 juta per bulan. 

Kondisi tersebut membuat Kabupaten Wonogiri masuk kuadran daerah kemiskinan tinggi walaupun tingkat penganggurannya rendah. “Ini karena kualitas ketenagakerjaannya memang belum baik,” ungkap dia.

Terpisah, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan belum mencermati penyebab naiknya jumlah pengangguran di Kabupaten Wonogiri pada 2024. Tetapi dia menduga salah satu faktornya karena sebagian lulusan SMA atau SMK tahun ini belum terserap industri.

Dalam berita resmi statistik itu, kontribusi pengangguran berdasarkan pendidikan memang paling banyak dari lulusan SMK (7,79%) dan SMA (5,4%). Untuk meminimalkan meningkatnya pengangguran, Pemkab Wonogiri akan fokus mengembangkan potensi di sektor pertanian.

”Kami gelar pelatihan-pelatihan pertanian, menyediakan sarana dan prasarana pertanian. Sekarang mulai banyak anak-anak muda yang bekerja di sektor itu,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono. Menurutnya, mulai tahun depan DPRD Wonogiri akan mendorong Pemkab memperbanyak sumur-sumur bor di lahan pertanian. Dengan begitu, semakin banyak lahan pertanian yang produktif.

Sentimen: neutral (0%)