Esposin, SOLO -- Meski selesai pada 20 Desember 2024, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY belum bisa memastikan kapan jalan bawah tanah atau underpass Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, bisa difungsikan. Bahkan ada kemungkinan underpass belum dibuka untuk lalu lintas saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Janto, melalui Komunikasi Publik BBPJN Jateng-DIY pada Kamis (19/12/2024) siang. BBPJN Jateng-DIY belum memastikan karena bangunan yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut masih dalam tahap Persiapan Audit Keselamatan Jalan.

“Audit tersebut dimaksudkan untuk memastikan kelayakan underpass Joglo sebelum difungsionalkan,” kata Janto melalui keterangan tertulis yang diterima Espos, Kamis (19/12/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan proyek yang menelan biaya lebih kurang Rp312 miliar itu kemungkinan baru bisa dibuka untuk lalu lintas pada Januari 2025. Namun belum diketahui tanggalnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono memastikan kawasan Simpang Joglo bakal bisa difungsionalkan saat libur Nataru 2024-2025.

“Prinsipnya Simpang Joglo Solo [Rel Layang Joglo] sudah difungsikan, sudah digunakan namun belum diresmikan. Apakah dalam waktu dekat bisa diresmikan, yang jelas bisa digunakan dengan baik, termasuk underpass Joglo,” kata lelaki yang akrab disapa AHY itu saat melakukan kunjungan kerja di Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (17/12/2024).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, juga menjelaskan BBPJN Jateng-DIY menjanjikan underpass Joglo akan dibuka 20 Desember 2024. Namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal itu.

“Akan dibuka fungsional, fungsional seperti apa belum ada informasi lebih lanjut. Saya yakin sebelum Natal dibuka, kontrak pembangunan underpass Joglo sampai 20 Desember,” kata Taufiq.

Sebagai informasi, proyek penataan kawasan Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, yang meliputi pembangunan rel layang dan underpass dimulai pada 2022 lalu dengan tujuan mengatasi masalah kemacetan di simpang tersebut. Kemacetan di kawasan tersebut sudah menjadi masalah menahun.

Karenanya pembangunan rel layang dan underpass menjadi harapan baru bagi masyarakat baik terkait kelancaran arus lalu lintas maupun perkembangan ekonomi masyarakat sekitarnya.