Mengapa Jendela Pesawat Berbentuk Oval? Ini Alasannya
Medcom.id Jenis Media: Nasional
Jakarta: Pesawat terbang dirancang dengan jendela berbentuk oval karena beberapa alasan teknis dan keselamatan yang penting. Jendela oval pada pesawat terbang bukanlah sekadar estetika, melainkan merupakan komponen penting untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan. Bentuk unik ini mendistribusikan tekanan udara secara merata, meningkatkan kekuatan struktural, mengurangi hambatan udara, dan mencegah kegagalan jendela. Ini adalah bukti keunggulan rekayasa penerbangan dalam memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang pesawat. Untuk mengetahui lebih jauh mengapa jendela pesawat terbang berbentuk oval, berikut Medcom.id telah merangkum informasinya! Baca juga: 5 Tips Cegah Pegal saat Penerbangan Jarak Jauh Alasan Jendela Pesawat Bentuk Oval 1. Pendistribusian Tekanan Udara yang Merata Saat pesawat terbang di atas ketinggian 10.000 kaki, tekanan udara di dalam kabin mencapai 11-12 psi, sementara di luar hanya 4-5 psi. Perbedaan tekanan yang signifikan ini menciptakan gaya ke luar pada badan pesawat. Jendela oval dirancang untuk mendistribusikan tekanan ini secara merata ke seluruh permukaannya. Hal ini mencegah terbentuknya titik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan retakan atau kegagalan jendela. 2. Meningkatkan Kekuatan Struktural Bentuk oval jendela pesawat juga meningkatkan kekuatan struktural badan pesawat. Dibandingkan jendela persegi panjang, jendela oval lebih mampu menahan tekanan udara yang berbeda tanpa mengalami deformasi atau kerusakan. Ini sangat penting untuk keselamatan penumpang, karena kegagalan jendela dapat menyebabkan dekompresi kabin, yang berpotensi menimbulkan cedera serius atau bahkan kematian. 3. Mengurangi Hambatan Udara Jendela oval juga membantu mengurangi hambatan udara. Desain aerodinamis ini meminimalkan turbulensi di sekitar pesawat, yang dapat menghemat bahan bakar dan meningkatkan efisiensi penerbangan. Baca juga: 8 Kebiasaan Sepele yang Sebaiknya Dihindari saat Naik Pesawat 4. Faktor Keselamatan Dilansir IFLScience, pada tahun 1953 sebuah pesawat jet komersial bernama de Havilland Comet yang jendelanya memiliki desain persegi mengalami kecelakaan di India. Tak hanya pesawat tersebut, dalam waktu lima tahun setelah diluncurkan sebanyak tiga pesawat serupa juga mengalami kecelakaan tragis. Setelah diketahui penyebabnya, diduga bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh retaknya kusen jendela, akibat desain yang berbentuk persegi. Ternyata, bentuk kusen persegi sangat buruk dalam menerima tekanan kabin saat pesawat ada dalam ketinggian. Sejak peristiwa tersebut, jendela oval menjadi standar keselamatan untuk semua pesawat komersial. Bentuk oval mencegah penumpukan tekanan udara yang berlebihan dan mengurangi risiko retakan atau kerusakan jendela. Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi penumpang dalam kondisi penerbangan yang berpotensi berbahaya. 5. Efisiensi Selain faktor keselamatan, efisiensi juga menjadi alasan mengapa jendela pesawat didesain oval. Bentuk ini memungkinkan tekanan udara mengalir lebih lancar di sekitar badan pesawat, mengurangi turbulensi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Jakarta: Pesawat terbang dirancang dengan jendela berbentuk oval karena beberapa alasan teknis dan keselamatan yang penting. Jendela oval pada pesawat terbang bukanlah sekadar estetika, melainkan merupakan komponen penting untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan.
Bentuk unik ini mendistribusikan tekanan udara secara merata, meningkatkan kekuatan struktural, mengurangi hambatan udara, dan mencegah kegagalan jendela. Ini adalah bukti keunggulan rekayasa penerbangan dalam memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang pesawat.
Untuk mengetahui lebih jauh mengapa jendela pesawat terbang berbentuk oval, berikut Medcom.id telah merangkum informasinya!
Alasan Jendela Pesawat Bentuk Oval
1. Pendistribusian Tekanan Udara yang Merata
Saat pesawat terbang di atas ketinggian 10.000 kaki, tekanan udara di dalam kabin mencapai 11-12 psi, sementara di luar hanya 4-5 psi. Perbedaan tekanan yang signifikan ini menciptakan gaya ke luar pada badan pesawat.
Jendela oval dirancang untuk mendistribusikan tekanan ini secara merata ke seluruh permukaannya. Hal ini mencegah terbentuknya titik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan retakan atau kegagalan jendela.
2. Meningkatkan Kekuatan Struktural
Bentuk oval jendela pesawat juga meningkatkan kekuatan struktural badan pesawat. Dibandingkan jendela persegi panjang, jendela oval lebih mampu menahan tekanan udara yang berbeda tanpa mengalami deformasi atau kerusakan.
Ini sangat penting untuk keselamatan penumpang, karena kegagalan jendela dapat menyebabkan dekompresi kabin, yang berpotensi menimbulkan cedera serius atau bahkan kematian.
3. Mengurangi Hambatan Udara
Jendela oval juga membantu mengurangi hambatan udara. Desain aerodinamis ini meminimalkan turbulensi di sekitar pesawat, yang dapat menghemat bahan bakar dan meningkatkan efisiensi penerbangan.
4. Faktor Keselamatan
Dilansir IFLScience, pada tahun 1953 sebuah pesawat jet komersial bernama de Havilland Comet yang jendelanya memiliki desain persegi mengalami kecelakaan di India. Tak hanya pesawat tersebut, dalam waktu lima tahun setelah diluncurkan sebanyak tiga pesawat serupa juga mengalami kecelakaan tragis.
Setelah diketahui penyebabnya, diduga bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh retaknya kusen jendela, akibat desain yang berbentuk persegi. Ternyata, bentuk kusen persegi sangat buruk dalam menerima tekanan kabin saat pesawat ada dalam ketinggian.
Sejak peristiwa tersebut, jendela oval menjadi standar keselamatan untuk semua pesawat komersial. Bentuk oval mencegah penumpukan tekanan udara yang berlebihan dan mengurangi risiko retakan atau kerusakan jendela. Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi penumpang dalam kondisi penerbangan yang berpotensi berbahaya.
5. Efisiensi
Selain faktor keselamatan, efisiensi juga menjadi alasan mengapa jendela pesawat didesain oval. Bentuk ini memungkinkan tekanan udara mengalir lebih lancar di sekitar badan pesawat, mengurangi turbulensi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(WAN)
Sentimen: negatif (100%)