Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
4 Hal Ini Wajib Dibenahi Pemkot untuk Wujudkan Solo Kota Nyaman Huni
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![4 Hal Ini Wajib Dibenahi Pemkot untuk Wujudkan Solo Kota Nyaman Huni](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241218165749-untitled-design-65.jpg?quality=60)
Esposin, SOLO -- Pengamat tata ruang dan tata kota UNS Solo, Murtanti Jani Rahayu, menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan empat pembenahan tata kota untuk mewujudkan kota nyaman huni.
Empat hal tersebut yakni pembenahan tata ruang, tata kelola sampah, aksesibilitas ruang publik, dan revitalisasi jalur pejalan kaki atau trotoar.
Sebagai informasi, Kota Solo belum lama ini dinobatkan oleh Kompas dan Goodstat sebagai kota pilihan pertama masyarakat Indonesia untuk menghabiskan masa tua. Selain itu, Solo juga menjadi salah satu kota yang ideal untuk menjalankan praktik slow living.
Kota seluas 46,72 km persegi tersebut dianggap merepresentasikan kota layak huni karena memiliki lingkungan yang sehat, aman, berinfrastruktur memadai, dan berbiaya hidup murah.
Murtanti mengatakan pembenahan yang perlu dilakukan Pemkot Solo untuk wujudkan kota nyaman huni, pertama mengatur penggunaan lahan secara seimbang antara ruang publik, ruang hijau, dan ruang komersial. Menurutnya, pengaturan penggunaan lahan di Solo belum seimbang sehingga menyebabkan kohesivitas masyarakat rendah.
Dia mencontohkan lahan di Solo banyak berubah menjadi ruko-ruko. Namun di satu sisi belum diimbangi dengan perkembangan lahan lainnya seperti ruang terbuka hijau dan ruang publik.
“Contoh lainnya di sebuah kampung ada satu RT yang hanya ada beberapa KK. Sementara ada kampung lainnya yang satu RT bisa terdiri dari banyak KK. Ini jadi ironi sendiri,” kata dia kepada Espos, belum lama ini.
Pembenahan berikutnya untuk wujudkan Solo kota nyaman huni, kata dia, adalah pengelolaan sampah. Dia menilai meskipun di tiap kelurahan sudah mencanangkan pilah sampah namun implementasinya belum efektif.
“Sudah ada program pilah sampah dari kelurahan. Tiap KK sebetulnya sudah cukup banyak yang melakukan pemilihan sebelum diambil petugas sampah. Tapi ketika sampah tersebut diambil, oleh petugas sampah tersebut tercampur lagi,” ungkap dia.
Pemkot Solo perlu menyiapkan sistem yang jelas soal tata kelola sampah secara benar. Di samping itu kesadaran kolektif masyarakat untuk mengurangi produksi sampah juga masih perlu ditingkatkan.
Penyediaan ruang publik yang aksesibel, inklusif, dan gratis, menurut Murtanti, juga perlu diperbanyak. Dengan demikian masyarakat memiliki pilihan ruang publik yang banyak dan nyaman sehingga secara tidak langsung mendukung “kewarasan” masyarakat setelah penat bekerja atau menjalani aktivitas lainnya.
“Solo sudah banyak ruang publik, hanya yang inklusif atau ramah disabilitas, aksesibel, dan gratis perlu ditambah,” ujar dia.
Terakhir Pemkot Solo perlu menggiatkan revitalisasi trotoar agar memberikan kenyamanan bagi para pejalan kaki. Ini menjadi penting, kata dia, karena banyak trotoar di Solo layaknya hanya sebagai pajangan dan banyak hambatan yang membuat fungsi trotoar kurang maksimal.
Sentimen: neutral (0%)