Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukoharjo
Kasus: covid-19, pengangguran, PHK
Tetap Optimistis, Pemkab Sukoharjo Siapkan Langkah Strategis Atasi Pengangguran
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Tetap Optimistis, Pemkab Sukoharjo Siapkan Langkah Strategis Atasi Pengangguran](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241205164447-img-20241205-151259.jpg?quality=60)
Esposin, SUKOHARJO-Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sukoharjo pada 2024 meningkat menjadi 3,65 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memiliki sejumlah cara.
Kondisi ini dipicu penurunan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang menjadi tulang punggung sektor padat karya di Sukoharjo. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sukoharjo, Nurul Choiriyati, saat kegiatan Forum Grop Discussion Peningkatan Literasi Publik Terhadap Indikator Ekonomi di Gedung Menara Wijaya Sukoharjo, Rabu (18/12/2024). Kegiatan itu bagian dari persiapan penyelanggaraan sensus ekonomi 2026.
Nurul membedah indikator makro ekonomi yakni produk domestik regional bruto (PDRB), pertumbuhan dan laju ekonomi, hingga tingkat pengangguran terbuka. Dia juga menyoroti sejumlah isu strategis terkait kondisi kemiskinan, indeks pembangunan manusia (IPM), dan tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan data BPS Sukoharjo, angka TPT di Sukoharjo pada 2020 saat masa pandemi Covid-19 melonjak tajam mencapai 6,93 persen. Setahun kemudian, angka TPT berangsur turun menjadi 3,32 persen. Penurunan angka TPT secara signifikan terjadi pada 2022. Kala itu, angka TPT di bawah tiga persen, tepatnya 2,47 persen.
Pada 2023, angka TPT justru merangkak naik dengan persentase 3,40 persen. “Nah, pada tahun ini, angka TPT kembali meningkat menjadi 3,65 persen. Dibanding 2023, angka TPT meningkat. Salah satu faktor pemicunya adalah penurunan kinerja industri TPT yang bersifat padat karya,” ujar dia.
Ada beragam persoalan yang kini tengah dihadapi sektor industri padat karya, termasuk industri TPT. Gerusan pandemi Covid-19 ditambah konflik berkepanjangan Rusia dengan Ukraina yang tak kunjung rampung turut berdampak negatif terhadap kinerja industri tekstil di Sukoharjo. “Merosotnya kinerja industri tekstil mengakibatkan penyerapan tenaga kerja terhambat. Hal ini menjadi catatan bagi Pemkab Sukoharjo untuk mencari solusi guna mendongkrak serapan tenaga kerja,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo Sumarno mengatakan telah mencanangkan program pos lowongan kerja (loker) yang digelar di kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Sukoharjo untuk mengatasi pengangguran. Program itu digencarkan dengan menggandeng sejumlah perusahaan yang tengah mencari calon karyawan.
Program itu bakal dilanjutkan pada 2025 untuk memfasilitasi para pencari kerja agar segera mendapatkan pekerjaan sesuai keterampilan. “Termasuk memfasilitasi para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja [PHK] agar segera mendapatkan pekerjaan dan penghasilan setiap bulan. Mereka bisa langsung datang ke BLK Sukoharjo untuk mencari informasi lowongan kerja. Sehingga, diharapkan serapan tenaga kerja meningkat secara perlahan-lahan,” papar dia.
Sentimen: neutral (0%)