Sentimen
Undefined (0%)
18 Des 2024 : 18.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Kendal

Kasus Pembakaran Santri Boyolali, Adik Tersangka Syok Sang Kakak Bakar Rekannya

18 Des 2024 : 18.16 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kasus Pembakaran Santri Boyolali, Adik Tersangka Syok Sang Kakak Bakar Rekannya

Esposin, BOYOLALI -- Ada fakta baru yang terkuak dalam kasus tamu membakar santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah Putra, Kedunglengkong, Simo, Boyolali, Senin (16/12/2024) malam lalu. 

Adik tersangka yang berinisial E, 15, syok dengan tindakan kakaknya, Gilang Setiya Darma, 21, yang membakar rekannya, SS, 15, hingga terluka bakar 38%. 

E memang melapor ke kakaknya bahwa handphone-nya hilang namun tidak menyangka sang kakak bakal bertindak senekat itu. 

Pimpinan Ponpes Darusy Syahadah Boyolali, Qosdi Ridwanullah, mengatakan kejadian tersebut berawal dari pelanggaran santri. 

Ia menjelaskan di Ponpes Darusy Syahadah, santri tidak boleh membawa handphone. Semisal pun membawa harus dititipkan kepada ustaz.

Qosdi mengatakan E yang merupakan adik tersangka adalah sahabat dekat korban SS. 

Kedua santri itu tahu sama tahu dalam menggunakan HP milik E. 

Sehingga ketika HP tersebut hilang, E menyangka alat komunikasinya itu disembunyikan oleh korban SS. 

Qosdi mengatakan, sebelum kejadian sebenarnya ada ustaz yang mendengar soal HP yang dibawa santri. 

Namun sebelum sweeping dilakukan keburu kejadian tamu membakar santri.  

“Waktu kejadian itu yang membuka pintu itu korban sendiri, pas kebakar dia buka kunci pintu, keluar untuk mencari air. Ustaz dan teman-temannya pas lihat api langsung gedor-gedor tapi pintunya kan kuat. Pelakunya di sudut tempat lain, masih di ruangan itu, karena menghindar apinya ke karpet,” kata dia dihubungi Espos.id, Rabu (18/12/2024).

Pelaku kemudian diamankan pihak Ponpes Darusy Syahadah sebelum dibawa aparat kepolisian. 

Ia mengatakan tersangka bisa bertemu dengan SS karena dekat dengan E.

“Teman dekat bisa bertemu keluarga, jadi melalui adiknya itu yang mengundang korban diajak ke ruang tamu. Selanjutnya adiknya pergi, tinggal korban dan pelaku,” kata dia.

Qosdi menyampaikan adik pelaku syok, tidak menyangka, dan tidak tahu dengan apa yang dilakukan sang kakak, Galang. 

"Bahkan setelah dimintai keterangan polisi, E meminta balik pulang ke rumahnya di Kendal," ujarnya. 

Olah TKP

Aparat Polres Boyolali telah melakukan olah tempat kejadian perkara pembakaran santri di Ponpes Darusy Syahadah yang berlokasi di Desa Blagung, Kecamatan Simo, Boyolali, Jawa Tengah. 

Di salah satu ruangan itulah seorang santri berinisial SS, 15, menjadi korban kekerasan oleh Galang Setiya Dharma, 21, yang merupakan kakak dari salah satu santri lainnya, E. 

Informasi yang dikumpulkan Espos, Selasa (17/12/2024), di salah satu ruangan pondok itulah SS menjadi korban kekerasan Galang. 

Galang menyiramkan bensin ke tubuh dan menyulutnya dengan api. Akibatnya, SS yang berasal dari Sumbawa, NTB menderita luka bakar 38% mulai dari leher, tangan hingga ke kakinya. 

Siswa kelas 1 Kulliyatul Mualimin Tahfizul Qur'an itu menjalani perawatan intensif di RSUD Simo, Boyolali. 

Kasatreskrim Polres Boyolali, Iptu Joko menjelaskan kronologi berawal pada Senin sekitar pukul 21.00 WIB berkunjung ke Ponpes Darusy Syahadah dan mengaku sebagai kakak salah satu santri, E. 

Pada Senin, E mengadu kepada kakaknya bahwa HP-nya diduga diambil oleh korban, SS, 15. 

Pelaku kemudian menyuruh E untuk memanggil korban, SS, 15, yang dituduh mencuri atau menghilangkan HP milik adiknya. 

Korban kemudian menemui pelaku di ruang tamu Ponpes Darusy Syahadah. Ruangan kemudian dikunci oleh pelaku. Lalu terjadi dialog antara korban dan pelaku. 

Pelaku menuduh korban mengambil handphone adiknya. Tuduhan tersebut juga disertai ancaman. Pelaku lalu menyiramkan bensin ke tubuh korban. 

Korban menjawab tidak mengambil HP dan pertanyaan itu ditanyakan berulang-ulang, selalu dijawab tidak oleh korban. 

Hingga pelaku menyalakan korek api dan menyulutnya ke tubuh korban. 

Pimpinan Pondok Pesantren Darusy Syahadah yang berlokasi di Simo, Boyolali, Jawa Tengah mengecam keras tindakan kekerasan terhadap salah satu santri, SS, 15, Senin (16/12/2024) malam. 

Pihak pondok menyerahkan kepada polisi untuk mengusut kasus tersebut dengan tuntas. 

Sentimen: neutral (0%)