Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Event: Hari Ibu
Kab/Kota: Lombok, Wonogiri
Gayeng! 100-An Emak-Emak Wuryorejo Wonogiri Ramai-Ramai Masak Jangan Lombok
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Gayeng! 100-An Emak-Emak Wuryorejo Wonogiri Ramai-Ramai Masak Jangan Lombok](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241218155953-1000813659.jpg?quality=60)
Esposin, WONOGIRI -- Seratusan emak-emak di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, punya cara unik menyambut peringatan Hari Ibu Nasional, 22 Desember 2024. Mereka mengikuti lomba masak dalam Festival Jangan Lombok yang diselenggarakan di Kelurahan Wuryorejo, Rabu (18/12/2024).
Festival itu digelar di halaman Kantor Kelurahan Wuryorejo. Emak-emak yang mengikuti lomba masak jangan lombok kompak memakai kebaya. Layaknya kompetisi master chef, mereka memasak sayuran khas Kabupaten Wonogiri, dengan dibatasi waktu maksimal satu jam.
Satu tim masak terdiri atas tiga orang yang mewakili masing-masing RT di Kelurahan Wuryorejo. Mereka memasak berjejer dengan peralatan seperti kompor gas, tabung elpiji, alat-alat masak, dan bahan makanan yang mereka bawa dari rumah.
Selama kompetisi masak berlangsung, ibu-ibu tampak riuh dan sibuk, tetapi tetap fokus membuat hidangan jangan lombok terbaik versi mereka. Diiringi live music, kepulan asap yang timbul dari wajan-wajan para emak itu memberi harum semerbak di sekitar halaman kelurahan.
Lurah Wuryorejo, Gunarti Subur, menyampaikan Festival Jangan Lombok itu diikuti 102 ibu-ibu yang terdiri atas 34 tim. Mereka terdiri 33 RT dan satu tim KSM (kelompok swadaya masyarakat). Selain memperingati Hari Ibu, kegiatan itu digelar untuk melestarikan jangan lombok yang dikenal sebagai salah satu makanan khas Kabupaten Wonogiri.
Dalam mengikuti lomba itu, peserta tidak boleh menggunakan santan pabrikasi, melainkan alami hasil dari parutan kelapa. Peserta pun tidak diizinkan menggunakan micin atau monosodium glutamat. Panitia menginginka jangan lombok yang dibikin tetap sehat dikonsumsi. Ajang yang disponsori PT PLN Indonesia Power itu juga sebagai upaya mempererat silaturahmi ibu-ibu di Kelurahan Wuryorejo.
”Festival ini baru digelar sekali. Antusiasmenya ternyata luar biasa. Pikir kami kenapa kok harus lomba bikin jangan lombok, salah satunya agar ibu-ibu itu tidak lupa bikin sayuran khas Wonogiri di rumah,” kata Gunarti saat ditemui Espos saat sela-sela acara, Rabu.
Salah satu peserta lomba, Sri Wahyuni, 50, mengaku senang sekali mengikuti lomba masak jangan lombok itu. Ini kali pertama ia dan dua rekannya dalam satu tim mengikuti lomba masak khusus jangan lombok. Dalam lomba itu, jangan lombok yang dia buat diklaim sangat spesial. Sebab minyak goreng yang digunakan sangat minim, sehingga akan terasa lebih gurih.
”Kami dibatasi Rp50.000 untuk buat jangan lombok sebanyak lima porsi. Jadi pinter-pinternya kita sebagai peserta bikin jangan lombok yang enak walaupun modalnya sedikit,” ujar Sri Wahyuni yang akrab disapa Kalista itu.
Dia menyebut jangan lombok menjadi salah satu hidangan favorit keluarga di Kabupaten Wonogiri. Dalam sepekan, setidaknya sekali ibu-ibu di daerahnya memasak menu jangan lombok untuk keluarga mereka.
Bahan-bahan yang mudah didapatkan dan tidak perlu keterampilan rumit menjadi salah satu alasan jangan lombok kerap dibuat para emak-emak di rumah. Apalagi rasanya yang khas dengan tingkat kepedasan yang bisa diatur menjadi hidangan andalan anak-anak hingga orang dewasa di rumah.
Sentimen: neutral (0%)