Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo, Sragen
Tim Gabungan Sidak Makanan dan Minuman Jelang Nataru di Sragen, Ini Temuannya
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Tim Gabungan Sidak Makanan dan Minuman Jelang Nataru di Sragen, Ini Temuannya](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241218142020-18sidak-makanan-minunan.jpg?quality=60)
Esposin, SRAGEN--Tim gabungan Pemkab Sragen dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan dan minuman di empat lokasi pasar modern dan pasar tradisional, Rabu (18/12/2024). Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan harga menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru).
Mereka melakukan pemeriksaan makanan dan minuman di Toko Pojok, Toserba Luwes, Pasar Bunder, dan Toserba Mitra Sragen. Di empat lokasi itu mereka memeriksa masa kedaluwarsa, perizina, dan sempat mengambil 20 sampel makanan untuk dicek laboratorium. Dari hasil pemeriksaan ditemukan kandungan rhodamin B, formalin, dan borak.
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskumindag Sragen, R. Widya Budi Muditha, saat ditemui wartawan, Rabu siang, mengatakan sidak ini merupakan tindak lanjut dari rapat lintas sektoral menjelang Nataru di Polres Sragen. Dia mengatakan hasil sidak secara umum harga di pasaran cenderung stabil. Kalau ada kenaikan harga, kata dia, terhitung masih wajar menjelang Nataru, seperti cabai rawit seret senilai Rp45.000/kg sejak tiga hari dan harga telur tembus Rp30.000 per kg selama Desember 2024 karena sebelumnya Rp24.000/kg
"Kenaikan harga seperti cabai itu karena musim. Termasuk stok pangan juga aman sampai Tahun Baru 2024. Kemudian dari pantauan toko-toko modern dan pasar tradisional. Memang ditemukan beberapa produk belum punya izin PIRT supaya bisa diurus. Ada juga makanan yang mendekati masa kedaluwarsa. Ada juga kemasan rusak dan ditarik peredaran," ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu tim juga mengambil 20 sampel makanan di Pasar Bunder Sragen untuk dites laboratorium oleh BPOM. Dia menyebut sampel makanan yang diambil seperti ikan asin, ikan teri, ikan cumi, kerupuk ikan, kerupuk trowolo, karak, ikan tongkol, kerupuk merah. Ikan kacangan, mi kering, tahu putih, kerupuk semprong, janggelan/cincau, opak buah, keripik pisang manis, cenil, dan gendar.
"Dari hasil uji laboratorium ternyata positif ada kandungan rhodamin B, formalin atau borak. Bahan pengawet itu berbahaya kalau dikonsumsi. Supaya makanan yang positif mengandung pengawet dan bahan berbahaya itu ditarik dari peredaran. Total ada 20 sampel makanan," ujarnya.
Dia mengatakan hasil sidak ini akan dievaluasi dan bila memungkinkan sidak lagi. Kondisi sekarang cukup kondusif. Dia mengimbau kepada masyarakat agar lebih jeli dan teliti dalam membeli produk makanan di pasar tradisional dan pasar modern. Dia meminta supaya makanan yang akan dibeli diperiksa dulu masa kedaluwarsa dan kemasannya.
Sentimen: neutral (0%)