Sentimen
Undefined (0%)
18 Des 2024 : 15.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Gunung, Klaten, Magelang, Salatiga, Semarang, Solo

Kasus: kecelakaan, Kemacetan

Catat! Ini 14 Lokasi di Boyolali yang Rawan Kecelakaan dan Macet selama Nataru

18 Des 2024 : 15.05 Views 6

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Catat! Ini 14 Lokasi di Boyolali yang Rawan Kecelakaan dan Macet selama Nataru

Esposin, BOYOLALI -- Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali memetakan ada tujuh ruas jalan yang berpotensi macet serta tujuh ruas jalan rawan kecelakaan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Keselamatan Dishub Boyolali, Didik Riyanto, memerinci daerah rawan kecelakaan. 

Pertama, ruas jalan Boyolali-Semarang wilayah Ampel, Jl. Prof. Suharso tepatnya di tikungan Kalikiring. 

Kedua, Jl. Prof. Suharso, tepatnya di tikungan Kalikiring karena jalur menurun.

"Kondisi jalurnya yaitu menurun dan padat kendaraan," ujar Didik Riyanto saat ditemui Espos.id di kantornya, Rabu (18/12/2024).

Ketiga, ruas jalan Boyolali-Kartasura ada di tiga titik yaitu di Simpang Wika, di Mojolegi Teras, dan di Bangak Banyudono. 

Ruas keempat yang dinilai rawan laka yaitu Jalan Boyolali-Selo karena jalurnya menanjak, menurun, dan tikungan tajam. 

"Beberapa titik yang diwaspadai yaitu tikungan Irung Petruk, depan pasar Cepogo, Simpang 3 Tumang, dan simpang 3 Pasar Gebyok," lanjut Didik. 

Ruas kelima yang diwaspadai yaitu Jl. Karanggede-Andong tepatnya di Jembatan Boyoromo karena jalur padat. 

Selanjutnya ruas keenam yaitu Jl. Boyolali-Jatinom di titik tikungan pemakaman Kemiri dan simpang tiga Sepet. Penyebabnya karena jalur dinilai padat kendaraan.

Ruas ketujuh yaitu Jalan Simo-Klego tepatnya di Lembah Gunung Madu. Penyebabnya karena itu merupakan jalur alternatif yang banyak dilewati kendaraan sekaligus rawan longsor.

“Untuk daerah rawan kemacetan ada di depan Pasar Ampel, di sana banyak kendaraan umum yang menunggu penumpang, tepatnya di depan itu masuk pasar. Lalu depan Pasar Cepogo karena jalur menurun dan banyak kendaraan yang keluar-masuk pasar,” lanjut dia.

Titik rawan macet selanjutnya yaitu persimpangan eks Terminal Boyolali karena padatnya kendaraan. 

Lalu di seputaran Pasar Boyolali hingga Simpang Lima. Didik menyebut lokasi tersebut menjadi rawat macet karena ada pasar tumpah atau pedagang tiban.

Titik selanjutnya yaitu di Simpang Tiga Tugu Keris Logerit karena masuk rangkaian keluar Exit Tol Boyolali sekaligus pertemuan jalur Boyolali-Klaten. 

Kemudian di Pertigaan Bangak Banyudono karena padat kendaraan. Dan yang terakhir di pintu masuk Gerbang Tol (GT) Banyudono karena antrean kendaraan.

“Dengan adanya rencana fungsional Tol Solo-Jogja hingga GT Prambanan, bisa jadi banyak yang minat lewat tol dan masuk lewat Banyudono. Jadi kami siagakan tim di posko GT Banyudono,” kata dia.

Tak hanya itu, Dishub Boyolali juga memetakan daerah rawan bencana yaitu ruas jalan Boyolali-Selo-Magelang karena aktivitas Gunung Merapi dan jalur Simo-Klego tepatnya Lembah Gunung Madu karena rawan longsor.

Didik mengatakan pihaknya juga menyiapkan jalur alternatif apabila terjadi kemacetan saat libur nataru. 

Dari arah Salatiga-Karanggede-Gemolong, pengendara bisa berjalan dari traffic light Pos Tingkir-Suruh-Perempatan Karanggede-Klego-Andong-Gemolong.

Jalur alternatif dari Salatiga ke GT Boyolali atau Solo yaitu dari Ngargosari Ampel-Tlatar-Pasekan-GT Boyolali atau dari Kebonjeruk Ampel-Kaliwungu-Papringan-Simo-Sambi-Bangak-Solo.

Jalur alternatif dari Exit Tol Boyolali ke arah Klaten/Jogja yaitu dari Exit Tol Mojosongo-Bangjo Wika ke kiri-Bangjo Randusari ke kanan-Perempatan Doplang ke kanan-Jalan Raya Boyolali Jatinom Klaten. 

Atau dari Exit Tol Boyolali-Bangjo Wika ke kanan-Pertigaan Bekas Pasar Mojosongo ke kiri-Pertigaan Logerit ke kanan-Pertigaan Tugu Keris ke kiri arah Jatinom. Lalu dari Boyolali ke Magelang bisa lewat Boyolali-Cepogo-Selo-Jrakah-Magelang

“Kami berencana juga memang rambu jalur alternatif untuk mempermudah pengendara,” kata dia.

Didik mengatakan Dishub Boyolali menyiapkan personelnya di berbagai posko. Ia mengatakan untuk posko ikut dengan kepolisian sekaligus waktu pelaksanaannya. 

Namun ia memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 24 Desember 2024 dan balik pada 30 Desember 2024. 

Didik juga memperkirakan ada mobilitas tinggi pada 1 Januari 2025 baik untuk balik lokal atau wisata.

Ia mengatakan Dishub Boyolali bakal memiliki beberapa tim, yang pertama tim posko induk yang bertugas di kantor setempat. 

Lalu tim CCTV yang bertugas memantau lalu lintas dan kendaraan lewat CCTV Lalu, ada tim posko yang di lapangan.

Lalu, ada tim PJU dan traffic light yang bakal berjaga 24 jam mulai 21 Desember 2024-2 Januari-2025. 

Didik mengatakan Dishub juga menyiapkan sarana prasarana, baik itu kendaraan, water barrier, traffic cone, dan sebagainya.

“Personel yang ditugaskan Dishub dalam pengamanan arus mudik dan balik saat Nataru sebanyak 56 personel. Untuk kendaraan operasional ada 11 unit, yaitu tujuh kendaraan roda empat dan empat kendaraan roda dua,” kata dia. 

Sentimen: neutral (0%)