Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak, Pilkada Solo 2020
Kab/Kota: Halim Perdana Kusuma, Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Seperti Jokowi, Pemecatan oleh PDIP juga Dinilai Tak akan Berpengaruh ke Gibran
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SOLO -- Pemecatan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dinilai tidak akan banyak berpengaruh kepada putra sulung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Hal itu karena Gibran selama ini memang diketahui menyimpan sentimen negatif terhadap partai politik (parpol) atau tidak suka menjalankan organisasi partai. Hampir sama dengan sang ayah, Gibran lebih sering menggunakan personal branding dalam manuver-manuver politiknya ketimbang mengidentikkan dirinya sebagai kader partai politik.
Pendapat tersebut disampaikan Psikolog Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim, saat diwawancarai Espos, Selasa (17/12/2024). Abdul Hakim mendasarkan pendapatnya setelah melihat karakter dan sepak terjang Gibran sejak kali pertama terjun ke politik di Pilkada Solo 2020 hingga sekarang ini.
"Kalau saya baca kepribadian Gibran, preferensinya sejak awal terjun di politik Solo sampai sekarang itu dia menyimpan sentimen negatif terhadap parpol. Dia bukan tipikal yang organisatoris, orang yang suka mengelola, menggerakkan mesin partai," ujarnya menanggapi pertanyaan soal pemecatan Gibran oleh PDIP.
Abdul Hakim melihat Gibran mirip ayahnya, Jokowi, yang nyaman dengan komunikasi bersifat personal. Gibran dan Jokowi juga nyaman dengan jejaring yang mengandalkan sistem patron-klien. Gejala itu dinilai kian terlihat selama Gibran menjadi Wapres.
"Ciri-ciri itu semakin kuat kita lihat dengan manuver-manuver politiknya akhir-akhir ini. Seperti kemarin dalam kasus bencana alam di daerah bagaimana dia mem-branding personalnya. Saya kira itu hampir persis seperti buku teksnya Pak Jokowi," terang dia.
Respons Gibran
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka menghormati keputusan PDIP terkait pemecatan dirinya sebagai kader partai itu. "Kami menghargai dan menghormati keputusan partai," kata Gibran saat ditemui setelah melepas keberangkatan Presiden RI Prabowo Subianto bertolak ke Mesir di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Selasa (17/12/2024), dilansir Antara.
Saat ditanya lebih lanjut soal kemungkinan bergabung ke partai lain, Gibran hanya memberikan jawaban singkat. "Tunggu saja," kata Gibran.
Diberitakan sebelumnya, DPP PDIP resmi memecat Jokowi, Gibran, dan Muhammad Bobby Afif Nasution sebagai kader partai tersebut terhitung sejak Sabtu (14/12/2024) lalu.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun membacakan tiga surat pemecatan yang masing-masing bernomor 1649, 1650, dan 1651, secara berurutan kepada Jokowi, Gibran, dan Bobby dalam siaran video resmi yang disiarkan PDIP di Jakarta, Senin (16/12/2024).
“Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi, sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai di depan seluruh jajaran ketua DPD partai seluruh Indonesia,” kata Komarudin seperti dilansir Antara.
Dia menyebut Jokowi, Gibran, dan Bobby dipecat bersama 27 anggota PDIP lainnya, tetapi Komarudin tak menyebut secara terperinci nama-nama mereka. Dalam tiga surat yang dibacakan Komarudin, PDIP menyatakan pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby merupakan sanksi yang diberikan oleh partai kepada mereka.
Ketiganya selanjutnya dilarang untuk melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apa pun yang mengatasnamakan PDIP. “Terhitung setelah dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka PDI Perjuangan tidak ada hubungan, dan tidak bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang dilakukan saudara,” kata Komarudin saat membacakan salah satu poin yang tercantum dalam tiga surat pemecatan tersebut.
Dia melanjutkan PDIP akan mempertanggungjawabkan surat keputusan pemecatan itu dalam Kongres partai yang akan datang. Tiga surat keputusan pemecatan terhadap Jokowi, Gibran, dan Bobby itu diteken oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sentimen: neutral (0%)