Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Gajah
Kab/Kota: Sidoarjo, Solo, Wonogiri
Tokoh Terkait
2 Rumah Tertimpa Longsor dan Belasan Lainnya Kebanjiran akibat Hujan di Wonogiri
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, WONOGIRI -- Dua rumah warga rusak tertimpa longsor dan belasan lainnya kebanjiran akibat hujan lebat di wilayah Kabupaten Wonogiri, Minggu (15/6/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi masih mengintai dengan intensitas hujan yang tinggi dan lama.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono, mengatakan banjir yang dipicu hujan deras pada Minggu sore terjadi di empat kecamatan yaitu Nguntoronadi, Tirtomoyo, Jatiroto, dan Sidoarjo.
Tercatat total ada 17 unit rumah yang terendam banjir. Selain itu jembatan gantung di Desa Sembukan, Sidoharjo, putus disapu arus saat debit air sungai Keduang meningkat hingga status siaga merah. Banjir juga sempat memutus akses jalan ke sejumlah wilayah di kecamatan terdampak.
Selain banjir, hujan lebat itu juga mengakibatkan longsor di sejumlah wilayah. Satu rumah di Desa Sumber, Kecamatan Purwantoro, rusak akibat tembok terhantam tanah longsor.
Satu rumah warga di Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, juga terdampak longsor meski tidak terlalu parah. Kemudian talut SDN 2 Brenggolo roboh. Begitu juga pagar dan talut SMPN 1 Tirtomoyo longsor.
“Banjir sudah surut sejak Minggu malam. Rumah yang terdampak longsor juga sudah dievakuasi,” kata Trias saat dihubungi Espos, Senin (16/12/2024).
Trias menjelaskan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah itu mayoritas diakibatkan luapan air sungai hingga ke permukiman dan menenggelamkan jembatan. Aliran sungai yang meluap itu antara lain Sungai Wiroko dan Sungai Keduwang yang bermuara di Waduk Gajah Mungkur.
Pendangkalan Sungai
Meski banjir di sejumlah wilayah itu cepat surut, Trias menyebut warga tetap harus waspada. Sebab selain dipicu hujan lebat, luapan air sungai itu juga dipengaruhi sedimentasi di aliran sungai yang sudah tinggi. Sungai-sungai besar di Kabupaten Wonogiri telah mengalami pendangkalan, sehingga air sungai rawan meluap saat ada hujan lebat di hulu.
Hal itu terjadi karena di wilayah hulu resapan air hujan berkurang. Perlu dilakukan reboisasi secara masih di daerah aliran sungai. Dia menyebut BPBD Wonogiri sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk menormalisasi aliran sungai tersebut dengan cara mengeruk sedimen.
Namun, pengerukan sedimen itu tidak bisa dilakukan saat musim hujan. “Kami sudah komunikasi dengan BBWSBS yang memiliki kewenangan itu. Rencananya saat kemarau akan dilakukan pengerukan,” jelas dia.
Sementara itu, tim gabungan yang terdiri atas warga, sukarelawan, BPBD Wonogiri, TNI-Polri, dan Satpol PP Wonogiri bekerja sama mengevakuasi material banjir dan longsor di Tirtomoyo dan Nguntoronadi. Setelah surut, banjir di sejumlah wilayah itu menyisakan lumpur tebal.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menyatakan selain membersihkan lumpur, petugas juga membersihkan sekitaran parit agar saluran air lancar. Dengan begitu, dapat mengurangi potensi banjir terulang kembali.
Menurutnya, kerja bakti itu dilakukan sebagai bentuk partisipasi dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir. “Kami mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan pada musim penghujan saat ini,” imbaunya.
Sentimen: neutral (0%)