Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Kasus: korupsi
Angkat Tema Cinta dan Kemanusiaan, Alumni ISI Solo Pamerkan Karya Seni di TBJT
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Angkat Tema Cinta dan Kemanusiaan, Alumni ISI Solo Pamerkan Karya Seni di TBJT](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241216135752-20241212-101039.jpg?quality=60)
Esposin, SOLO — Puluhan seniman dan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Solo mengekspresikan bentuk cinta mereka terhadap budaya melalui pameran seni rupa bertajuk Love & Humanity atau Cinta dan Kemanusiaan di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Selasa-Selasa (10-17/12/2024).
Terdapat puluhan karya seni rupa karya alumni STSI atau ISI Solo yang menceritakan kearifan budaya lokal seperti cagar budaya keraton, tari tradisional, hingga kritik sosial.
Salah satu karya milik Gigih Wiyono berjudul Gemah Ripah Loh Upeti (2024) menampilkan instalasi dan seni lukis. Instalasi dibuat dengan menggantung belasan karung putih dengan tulisan “upeti”. Kemudian lukisan menggambarkan pedagang yang sedang menggendong dagangannya di pasar.
Gigih mengatakan karyanya itu berangkat dari beban masyarakat yang harus menanggung pajak. Pajak yang dibebankan terkadang memberatkan masyarakat. Menurutnya, karya yang dia buat menggambarkan realitas hari ini.
“[Negara] kita itu kaya raya, subur, dan makmur tapi apa-apa dipajaki. Lukisan saya itu berbicara tentang rakyat yang selalu bayar pajak. Semua serba pajak, misal pajak pendapatan. Nah karya itu berangkat dari keresahan soal pajak,” kata dia ketika dihubungi Espos, Senin (16/12/2024).
Dia mengatakan proses pembuatan karya tersebut kurang lebih hampir satu tahun. Ide awal membuat karya tersebut bermula dari kejengkelannya terhadap beban pajak yang terlalu banyak. Termasuk terakhir adalah wacana PPN 12% dari pemerintah.
Gigih menaruh simbol lain seperti tikus di karya instalasinya. Dia mengatakan simbol itu merupakan akumulasi kekecewaan terhadap kasus korupsi. Sedangkan kekayaan negara yang dikorupsi berasal dari pajak yang dibayar masyarakat.
“Sebetulnya kalau pajak itu bisa maksimal atau tepat guna, kan kita tidak sulit. Nah karena tidak dikelola dengan benar dampaknya bisa ke mana-mana,” kata dia.
Gigih, yang juga kurator pameran mengatakan total ada 60-an karya terdiri dari seni lukis dan sebagian tiga dimensi berupa patung serta instalasi. Pameran yang mengangkat tema Love & Humanity itu bercerita tentang tafsir cinta dan kemanusiaan menurut masing-masing pembuat karya.
“Kebanyakan mereka mengungkapkan cinta terhadap budaya, maka ada lukisan wayang dan penari,” kata dia.
Dia mengatakan pameran ini turut melibatkan seniman lokal dan mengundang masyarakat umum untuk berpartisipasi, guna mendorong apresiasi seni lebih luas, khususnya di kalangan pelajar dan generasi muda.
Melalui keterangan tertulis, Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, mengatakan pameran ini merupakan bagian dari sinergi lintas generasi dan kolaborasi yang mengedepankan inovasi.
“Seni diharapkan mampu melembutkan hati, meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan, dan mendorong terciptanya perdamaian,” kata dia.
Menurutnya karya-karya yang ditampilkan tidak hanya menjadi refleksi perjalanan kreatif pembuat karya, tetapi juga menjadi kanal komunikasi untuk mengatasi tekanan hidup dan menjalin kepedulian lintas generasi.
Sentimen: neutral (0%)