Esposin, KARANGANYAR -- Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Karanganyar berhasil mengumpulkan Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) mencapai Rp23,6 miliar pada 2024 ini. Capaian pengumpulan ZIS tersebut menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia untuk kategori kabupaten. 

Sedangkan untuk tingkat kota, Baznas Surabaya menduduki peringkat tertinggi dengan perolehan capaian ZIS senilai Rp46 miliar. Hal itu disampaikan Ketua Baznas Republik Indonesia (RI), Prof Dr KH Noor Achmad, saat meresmikan kantor Baznas Karanganyar pada Minggu (15/12/2024).

Hadir dalam peresmian Gedung Baznas ada mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih, mantan Sekda Samsi, Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.

Dia mengatakan kesadaran membayar zakat di kalangan ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun masyarakat secara luas di Karanganyar sangat baik. Sampai saat ini pengumpulan ZIS di Karanganyar terbesar di Indonesia untuk tingkat kabupaten dibanding daerah lainnya.

”Ini capaian yang sangat baik. Kesadaran untuk berzakat di Karanganyar sangat tinggi," kata dia.

Dia berharap Kabupaten Karanganyar bisa menjadi percontohan bagi daerah lain. Dengan dibangunkannya gedung baru, Baznas Karanganyar diharapkan terus memberikan manfaat bagi warga setempat. Dana yang terkumpul akan dikembalikan lagi ke masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.

"Kita rencanakan bangun rumah sehat Baznas di sini. Semoga ini bisa segera direalisasikan," kata dia.

Pembangunan Gedung Baru

Ketua Baznas Karanganyar KH Kafindi mengungkapkan dari tahun ke tahun penerimaan ZIS terus meningkat. Motor penggerak Baznas diawali saat Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih dan tumbuh sampai saat ini.

Baznas Karanganyar melalui gerakan Cinta Zakat dinilai mampu mendongkrak perolehan ZIS mencapai Rp23,6 miliar pada tahun ini. Perolehan ZIS itu, 75 persennya dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 25 persen merupakan infak. Kemudian diperoleh dari sekolah, perusahaan, hotel dan komunitas lembaga lain.

"Kami dulu belum memiliki kantor sendiri. Sekarang alhamdulillah sudah dibuatkan gedung sendiri," kata dia.

Gedung Baznas Karanganyar dibangun di lahan bekas kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar. Gedung Baznas Karanganyar ini, kata dia, dibangun di atas lahan berukuran 517 meter persegi dengan bangunan dua lantai yang bersumber dari  APBD 2024 senilai Rp1,8 miliar.

"Lantai I ruang pelayanan, ruang informasi, ruang tunggu, ruang rapat pimpinan, ruang ketua dan wakil ketua, ruang administasi, toilet, dan ruang bendahara. Lantai II ruang pertemuan, aula, ruang VIP, gudang dan toilet," kata dia.

Kafindi mengatakan kantor Baznas itu dibangun CV Berlin Isvara Bantul dengan masa pengerjaan selama 180 hari kerja atau enam bulan. Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengatakan saat ini Baznas menempati gedung yang sudah representatif.

Pembangunan gedung ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Karanganyar. "Mudah-mudahan gedung yang dibangun bisa bermanfaat bagi masyarakat dan makin membumi. Ke depan Baznas ditantang lebih bermanfaat bagi masyarakat," katanya.