Sentimen
Undefined (0%)
15 Des 2024 : 16.33
Informasi Tambahan

Event: CFD

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait
Slamet Riyadi

Slamet Riyadi

Rayakan Pengakuan UNESCO, Ratusan Perempuan Meriahkan Parade Kebaya di Solo

15 Des 2024 : 16.33 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Rayakan Pengakuan UNESCO, Ratusan Perempuan Meriahkan Parade Kebaya di Solo

Esposin, SOLO -- Ratusan warga mengikuti parade kebaya di jalur Solo Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (15/12/2024). Mereka merayakan penetapan kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.

Parade Kebaya Cinta Indonesia Kuthubaru Itu Kita tersebut dimulai dari depan SMP Katholik Pangudi Luhur (Bintang Laut) menuju Ndalem Wuryaningratan, Jl Slamet Riyadi. Para peserta merupakan warga berusia balita sampai lanjut usia.

Total ada sekitar 340 warga yang terlibat. Mereka berasal dari berbagai komunitas, seperti ISI Solo, Duta Genre Solo, SMP Bintang Laut, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Solo, perempuan driver ojek online, pedagang jamu gendong, dan Lions Club Solo Putri.

Para perempuan itu mengenakan kebaya dan jarit. Sejumlah perempuan mengenakan sanggul. Kemudian mereka mengikuti flashmob dengan alunan musik APT milik Rose. Acara dilanjutkan dengan pentas seni dan belajar membatik.

Ketua Kuthubaru Itu Kita, Indrias Senthi, mengatakan perempuan Indonesia harus melestarikan budaya Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengenakan kebaya.

“Kami bangga, merayakan kebaya telah menjadi warisan dunia, menjadi kebanggaan bagi kami khususnya komunitas Kuthubaru Itu Kita,” jelas dia kepada Espos.

Menurut dia, Kuthubaru Itu Kita aktif mengajak perempuan mengenakan kebaya. Kebaya merupakan identitas perempuan Indonesia..

“Perempuan harus cermat, ayu, pinter, rajin, dan membawa diri sebaik-baiknya. Kami sosialisasi dengan menggandeng Solopos Media Group, membekali perempuan menjadi wanita menuju sempurna,” papar dia.

Selain merayakan penetapan kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO, kata Indrias, para anggota merayakan hari jadi kelima Kuthubaru Itu Kita. Kuthubaru Itu Kita merupakan komunitas yang beranggotakan 58 orang.

“Kami aktif melakukan kegiatan sosial, memperkenalkan budaya, misalkan foto-foto tempat bersejarah. Berbagi pengetahuan dengan para perempuan,” ujar dia.

Adapun kebaya menjadi warisan budaya dunia yang diakui UNESCO tidak terlepas dari peran aktif sejumlah komunitas masyarakat pencinta kebaya dan wastra, misalkan Kuthubaru Itu Kita.

Hari Kebaya Nasional pertama kali digelar pada 24 Juli 2024. Hal ini didasari Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional. Berbagai komunitas ikut meramaikan Hari Kebaya Nasional di Solo, Minggu (28/7/2024).

Sentimen: neutral (0%)