Sentimen
Undefined (0%)
15 Des 2024 : 02.06
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Event: Zakat Fitrah

Kab/Kota: Jepara

Karimunjawa Masuk Musim Baratan, Masyarakat Hadapi Gelombang Tinggi dan Paceklik

15 Des 2024 : 02.06 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Karimunjawa Masuk Musim Baratan, Masyarakat Hadapi Gelombang Tinggi dan Paceklik

Esposin, JEPARA – Kepulauan Karimunjawa di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), telah memasuki anomali musim baratan pada Desember 2024 ini.

Kondisi ini membuat angka wisatawan di kawasan kepulauan yang berjarak 88 kilometer arah utara Jepara itu alami penurunan drastis hingga paceklik.

Camat Karimunjawa, Mu’adz, mengatakan secara umum ketika musim baratan, angin akan bertiup dari arah barat ke timur sepanjang musim. Sementara masyarakat sekitar, lebih sering menyebutnya dengan musim paceklik karena cuaca kurang ramah bagi aktivitas di perairan atau laut.

“Iya, sudah musim baratan, sejak Desember, dan ini kayaknya bisa sampai pertengahan Februari,” kata Mu’adz saat dihubungi Espos, Sabtu (14/12/2024).

Mengenai dampak, terang Mu’adz, membuat kunjungan wisatawan di Karimunjawa turun drastis imbas gelombang tinggi dan angin kencang. Tak hanya itu, musim baratan juga membuat kondisi masyarakat mengalami paceklik lantaran tak bisa melaut.

“Tetapi ini sudah dapat kiriman 10 ton beras buat musim baratan. Terus kalau wisatawan, kalau kaya gini cuacanya ya bisa off. Karena kapal sering tak diizinkan menyeberang. Jadi yang biasanya sehari bisa 500-800 wisatawan, kalau baratan cuma 50-80 wisatawan paling,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Diyar Susanto, membenarkan bahwasanya pemerintah daerah telah mengirimkan 10 ton beras ke Karimunjawa untuk menghadapi musim baratan. Pengiriman beras cadangan itu menggunakan kapal KMP Siginjai mulai pukul 07.00 WIB atau hari ini.

“Pemerintah hadir untuk meminimalisir dampak musim baratan, semoga bermanfaat untuk masyarakat Kecamatan Karimunjawa,” harap Diyar.

Diyar memaparkan, 10 ton beras tersebut untuk keperluan di empat desa di Karimunjawa. Rinciannya; Karimunjawa 4 ton beras untuk 1.663 kepala keluarga; Kemujan 2,5 ton untuk 1.200 kepala keluarga; Parang 2 ton untuk 392 kepala keluarga; dan Nyamuk 1,5 ton untuk 202 kepala keluarga.

“Total penerima manfaat mencapai 3.457 kepala keluarga,” rincinya.

Adapun anggaran untuk distribusi ini didanai oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jepara. Sedangkan sumber barangnya, berasal dari stok cadangan pangan Pemkab Jepara yang dikelola DKPP.

Sentimen: neutral (0%)